Penutupan Integrity Fair 2011, Momentum Perubahan Untuk Tingkatkan Kualitas Bermasyarakat

BANDUNG (Lintasjabar.com),-  Pelaksanaan  integrity fair yang berlangsung dari tanggal 15-17 Juli 2011, secara resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi, di Lapang Tegallega, Minggu (17/7) malam.. Penutupan ditandai dengan penyalaan obor yang dibawa angota pramuka oleh Sekda, yang kemudian dilanjutkan kepada anggota pramuka lainnya untuk dibawa mengelilingi monumen Bandung Lautan Api.

Selama pameran berlangsung pengunjung yang hadir, menurut panitia pelaksana Soekarno, tidak kurang dari 5.000 pengunjung yang hadir setiap harinya. Mereka menyaksikan dengan antusias ke 30 stand yang ada. “Pengunjung datang dari bebagai lapisan masyarakat, kebanyakan dari kalangan generasi muda, seperti pelajar, dan mahasiswa,” ujar Soekarno saat membacakan laporan hasil kegiatan.

Salah satu yang cukup menarik dari kegiatan pameran, menurutnya adalah gong pakta integritas yang tersimpan di galeri integritas Bandung lautan Api. “ Banyak masyarakat yang memanfaatkan gong tersebut untuk berfoto bersama,” jelasnya.

Sementara itu Walikota Bandung, Dada Rosada dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Kota Bandung, mengatakan berakhirnya integrity fair 2011 bukan merupakan akhir rangkaian kampanye pencegahan dan pemberantasan korupsi, tetapi justru menjadi awal untuk menguatkan pemahaman bahwa korupsi merupakan musuh bersama.

“Pameran ini juga telah memberi gambaran betapa kelancaran pelayanan publik, komitmen untuk selalu memperbaiki diri, dan kemauan untuk menciptakan suasana kehidupan yang bebas dari KKN begitu indah dan menyenangkan,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pada posisi tesebut integrity fair harus dinilai sebagai momentum perubahan untuk meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsam dan bernegara dengan basis integritas yang diwujudkan oleh jajaran aparatur pemerintah melalui pelayanan yang mudah, cepat, tepat dan dengan harga yang pasti pula.

“Namun disadari pula bahwa tuntutan ini tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah saja, karena keterlibatan masyarakat masih sangat dibutuhkan antara lain, melalui pembentukan sikap dan perilaku yang tidak memberikan toleransi terhadap setiap penyimpangan yang dapat merugikan keuangan negara,” jelasnya.

Selanjutnya, Walikota juga berharap berkahirnya integrity fair 2011 akan membuat semua pihak lebih bersungguh-sungguh dalam  menciptakan sistem pemerintahan dan sistem hubungan sosial yang sehat dan bersih agar menjadi warisan berharga bagi generasi yang akan datang. (Herdi)

Tinggalkan Balasan