BANDUNG, LINTAS JABAR – Perhimpunan Masyarakat Sipil Pro Demokrasi dan Masyarakat Agraris se-Jawa Barat mendeklarasikan dukungan untuk putra daerah Pantura Ono Surono dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024 mendatang.
Koordinator Persatuan Masyarakat Agraris se-Jawa Barat, Agustiana, menegaskan selama ini pihaknya bersikap netral dalam Pilgub Jabar.
“Namun untuk pemilihan Gubernur Jawa Barat periode 2024-2029, kami bersepakat untuk mencalonkan dan memperjuangkan Bapak Ono Surono sebagai Gubernur Jawa Barat tanpa melihat latar belakang aktivitasnya kepartaiannya selama tak bertentangan dengan prinsip ideologi dan konstitusi di negeri ini,” ujar Agustiana, Minggu (2/6/2024).
Agustiana mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi dasar pertimbangan untuk memperjuangkan Ono Surono sebagai Gubernur Jawa Barat.
Pertama, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politik kepada rakyat agar dapat memilih pemimpin pemerintahan yang benar-benar teruji dan memiliki kepedulian untuk mensejahterakan rakyat.
“Selama ini hal tersebut sulit dilakukan karena sistem dan kelembagaan pelaksanan demokrasi selalu gagal memilih pemimpin pemerintahan yang sesuai dengan harapan dan keinginan rakyat serta sibuk pencitraan,” tuturnya.
Dari hasil penelaahannya lebih dari 20 tahun, kata dia, figur Ono Surono merupakan satu-satunya figur calon gubernur yang teruji lantaran memiliki keperdulian tinggi dan sangat memahami apa yang menjadi masalah dan keinginan rakyatnya.
“Kami menilai Bapak Ono Surono memiliki integritas dan moralitas tinggi, merakyat, dan komunikatif. Beliau juga amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat maupun saat memimpin partai politikbtanpa pernah terjebak pada kepentingan persekongkolan yang bertentangan dengan keinginan rakyat,” ungkapnya.
Sebagai bentuk kesungguhan niat dan tekad dukungan untuk Ono Surono, Agustiana menegaskan pihaknya bersepakat bahwa segala biaya operasional kegiatan kampanye dan upaya pemenangan akan dilakukan secara swadaya.
“Kami juga siap diintegrasikan atau kerjasama dengan pendukung lainnya agar gerak langkah dan strategi pemenangan bisa dilakukan secara sinergis, terorganisir, terukur dan terpimpin tanpa ada keinginan untuk saling menonjolkan diri,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Perhimpunan Masyarakat Sipil Pro Demokrasi se-Jawa Barat, Yudi Kurnia, mengatakan Perhimpunan Masyarakat Sipil Pro-Demokrasi adalah perkumpulan dari sejumlah organisasi dan tokoh masyarakat, dosen pendidik, aktifis pemuda/mahasiswa yang sejak pemerintahan orde baru sampai hari ini konsisten berjuang dalam bidang Pembelaan Hak Masyarakat, Hak Azasi Manusia, Perjuangan Lingkungan Hidup serta Bidang Pendidikan dan Transformasi demi kemakmuran masyarakat juga fokus mendorong sistem pemerintahan yang demokrasi dan partisipatif.
Sementara, sambungnya, masyarakat agraris terdiri dari pimpinan dan organisasi masyarakat adat, petani, buruh kebun, nelayan serta pimpinan dan tokoh organisasi pemuda Pedesaan.
“Mudah-mudahan Tuhan merestui niat baik kami dan memperlancar perjuangan kami demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat,” tandasnya. (Red)