PKW 2024 Platinum LKP MEY Secara Resmi Ditutup, Bupati Respon Baik Usulan Adanya Kampung Pengantin

Penutupan program PKW 2024 Platinum LKP MEY di Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. (Foto: istimewa)

KAB. BANDUNG, LINTAS JABAR – Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2024 Platinum yang dilaksanakan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) MEY yang berlangsung sesuai jadwal selama 300 jam pelajaran (JPL) atau selama 50 hari akhirnya secara resmi ditutup di Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) pada 10 September 2024.

Dalam siaran pers yang diterima redaksi, LKP Mey Kab. Bandung merupakan salah satu LKP yang dipercaya Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemdikbudristek RI untuk menjalankan program PKW Platinum 2024 ini.

Acara penutupan program PKW Platinum LKP MEY 2024 pun dihadiri oleh Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.Ip M.Si beserta jajarannya, Kepala Bidang PNF/Kesetaraan dan pengembangan Bahasa dan Sastra Dinas Pendidikan Kab. Bandung, Agus Deradjat, M.Pd, Kepala Bagian Penanaman Modal DPMPTSP Soni herwani, SE, MH.

Selain itu tampak hadir pula owner dari Menara Visual PH Film Farhan Sayyidan, S.Sn, para Mua Bedas Kab. Bandung dan Asosiasi Perias Katalia sebagai incubator para rintisan usaha PKW 2024.

PKW sendiri adalah layanan Pendidikan melalui kursus dan pelatihhan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan berkal berwirausaha.

Dengan peserta PKW sebanyak 25 orang dan dilaksanakan selama 50 hari terdiri dari: Belajar di kelas, Magang di acaranya Mey Wedding Organizer sebagai TEFA nya LKP MEY, kegiatan magang dilaksanakan di 5 acara yaitu Kelompok 1 dan 3 (Miracle Wedding dan Beauty Five Wedding) magang di acara make up dan merangkai bunga di acara pertunangan Zulfa Agung tanggal 10 Agustus 2024, sedang untuk kelompok 2 (Humaya Wedding) magang di Film berjudul “Waktu Yang Terhenti”. Dan Kelompok 4 (Dream Wedding) magang di acara nikah massal West Java Festival. Sedangkan untuk Kelompok 5 (Eternal Sunshine Wedding) magang di acara pernikahan Ajeng & Rizki yang berlokasi di desa Cingcin.

Selanjutnya peserta melaksanakan PJBL (Project Base Learning) sebagai salah satu metode pembelajaran Program PKW LKP Mey, dimana proyek yang dilaksanakan oleh peserta adalah merias 25 pasang pengantin massal yang diselenggarakan dalam acara West Java Festival yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jawa Barat pada tanggal 24 agustus 2024.

Dari PKW ini pun sudah dibentuk pula rintisan usaha secara kelompok, dari sebanyak 25 peserta dibagi menjadi 5 UMKM sanggar rias diantaranya Miracle Wedding, Humaya Wedding, Beauty Five Wedding, Dream Wedding serta Eternal Sunshine.

Di akhir kegiatan PKW ini sudah dilaksanakan ujian akhir, dimana ujian ini dilombakan bersama peserta dari luar program PKW. Lomba ini sebagai ajang untuk mengukur kemampuan diri dalam merias, manajemen waktu saat merias, dan meningkatkan rasa percaya diri.

Dari PKW ini pun sudah dibentuk pula rintisan usaha secara kelompok, dari sebanyak 25 peserta dibagi menjadi 5 UMKM sanggar rias diantaranya Miracle Wedding, Humaya Wedding, Beauty Five Wedding, Dream Wedding serta Eternal Sunshine.

Usai dibagi menjadi 5 UMKM sanggar rias selanjutnya para UMKM rintisan usaha ini mendapatkan pendampingan dari mitra diantaranya;

  1. Asosiasi Perias Katalia & Muadas yang pada saat ini hadir, sebagai para inkubator dari UMKM sanggar rias rintisan ini, bentuk inkubasinya adalah memberikan wadah untuk upgrading skill secara gratis setiap bulannya dalam acara pertemuan rutin di asosiasi & komunitas ini.
  2. Legalitas usaha dari DPMPTSP dengan memfasilitasi pembuatan NIB untuk para umkm sanggar rias ini.
  3. Pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan dari Bank BPR yang merupakan salah satu program unggulan Bupati Bandung, serta fasilitas pembuatan Qris dari Bank BPR sebagai alat pembayaran.
  4. Pendampingan perfilman dari PH DMP dan Menara visual.
Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.Ip M.Si bersama Ketua LKP Mey Delis Lela Haryati, M. Pd berphoto bersama pada penutupan PKW 2024 Platinum LKP MEY.

Dalam sambutannya, Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.Ip M.Si sangat mendukung program ini dan siap membantu untuk para lulusan dengan program-program diantaranya pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan untuk para UMKM sanggar rias lulusan PKW.

Begitu pula Kang DS sapaan akrab Bupati menyambut baik permohonan dari Ketua LKP Mey untuk membangun sebuah pusat budaya, ekonomi dan pendidikan tata rias pengantin yang bernama Kampung Pengantin.

Konsep dalam Kampung Pengantin tersebut semua kebutuhan pengantin tersedia. Dimana disitu all in kebutuhan pengantin disediakan dari mulai toko toko kebutuhan pengantin yang produksinya dibuat oleh para perias juga dan memberdayakan masayarakat sekitar juga.

Bukan hanya itu, melainkan ada juga tempat pementasan berbagai budaya pengantin yang diharapkan menjadi destinasi wisata Kab. Bandung, dan pusat pendidikan dimana ada tempat kursus tata rias pengantin juga yang fasilitasnya bagus.

Bahkan diharapkan Kampung Pengantin ini bisa menjadi sarana peningkatan ekonomi para perias dengan bertambahnya produk produk kebutuhan pengantin dan sarana lain selain merias.

Bupati Bandung berencana akan nantinya menjadikan Kampung Pengantin ini berskala nasional dan internasional.Beberapa penunjang lain pun disiapkan termasuk program lainnya antara lain adalah BPJS Kesehatan, BPJS kematian, dan BPJS tunjangan hari tua untuk para pekerja seni dimana perias termasuk juga di dalamnya.

Sedang diungkapkan Ketua LKP Mey Delis Lela Haryati, M. Pd bahwa program PKW sudah selesai dilaksanakan, dimana ujian akhir keterampilan pun sudah selesai dilaksanakan.

“Ada sebanyak 5 rintisan usaha PKW sudah melaksanakan pembukaan di tempat sanggar rias masing masing dan sudah diserah terimakan pula barang barang rintisan usaha dari Ketua Lkp Mey kepada ke 5 rintisan usaha tersebut,” tutur Mey biasa disapa.

Dari 5 rintisan usaha itu juga, lanjut Mey, sudah dibuatkan NIB (Nomor Induk Berusaha) oleh DPMPTSP dan Qris sebagai alat pembayaran digital dari Bank BPR.

Delis lela haryati, M. Pd berharap para rintisan usaha PKW LKP Mey dapat berkembang maju dan sukses menjadi para umkm sanggar rias yang professional.

Dikarenakan Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemdikbudristek RI berhalangan hadir, maka program PKW 2024 akhirnya ditutup secara resmi oleh Kepala Bidang PNF/Kesetaraan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra Dinas Pendidikan Kab. Bandung Agus Deradjat, M.Pd. (adv)