Pontren Agen Pembangunan di Jawa Barat

BANDUNG (Lintasjabar.com),- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta Pondok Pesantren (pontren) menjadi agen perubahan dan pembangunan di wilayahnya masing-masing. Menurutnya, peran pontren dalam pembangunan sangat strategis. Apalagi sudah banyak bukti yang menonjolkan peran pontren dan kiprah pembangunan khususnya di Jawa Barat. Kepercayaan masyarakat atas institusi pontren semakin memperkuat eksistensinya sebagai tempat yang menempa kader pembangunan. Sehingga tidak berlebihan bila pontren merupakan mitra strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat di dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri, dinamis dan  sejahtera.

Untuk itu, ujar Heryawan, menyambut baik kegiatan Silaturahim Pimpinan  Pondok Pesantren se-Jawa Barat yang dilaksanakan dalam Rangka Milad ke-37 dan Reuni Akbar Pondok Pesantren Pembangunan Sumur Bandung (P3SB), dirangkaikan dengan Pencanangan Gerakan Santri Menanam, Sabtu (1/1). Kegiatan semacam ini merupakan momentum yang sangat strategis untuk menyatukan paradigma dan visi pesantren yang bersandar dari nilai kepercayaan yang diberikan masyarakat terhadap institusi pesantren, yang didukung dengan fungsi edukatif (tarbiyah) yang dimiliki pesantren, sehingga dapat memosisikan diri sebagai agent of change di Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya.

Pada sisi lain, lanjut Heryawan kiranya perhelatan seperti ini dapat dimaknai sebagai bagian dari media komunikasi industrial  atau komunikasi pembangunan antar berbagai pihak terkait. Sehingga diharapkan nantinya kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan atau program konkrit yang dapat mendukung pemberdayaan komunitas pesantren, sebagai bagian dari model pembangunan berbasis komunitas (community based development). Terkait dengan adanya penerapan eco-pesantren (gerakan santri menanam) yang merupakan bentuk pendidikan lingkungan hidup berbasis pondok pesantren. “Kegiatan tersebut sejalan dengan misi Jawa Barat sebagai “Green Provinces“,“tuturnya.

Heryawan juga berharap, program gerakan santri menanam (eco-Pesantren) yang diikuti dengan kegiatan seminar dan diskusi dapat lebih meningkatkan kemandirian pesantren, sekaligus memantapkan peran pondok pesantren sebagai agen perubahan masyarakat serta mitra terdepan Pemerintah Provinsi, untuk melangkah bersama secara sinergis dalam rangka menghadirkan berbagai kemajuan pembangunan di Jawa Barat. (Zaen)

Tinggalkan Balasan