Potensi Cikapundung Jadi Wisata Air

BANDUNG (Lintasjabar.com),- Tidak lama lagi wisata air di Kota Bandung akan segera terwujud, ditandai saat Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda bersama masyarakat, para aktivis pecinta lingkungan, camat dan seluruh RW disekitar bantaran sungai Cikapundung melakukan arung jeram yang kedua kalinya di sungai cikapundung sejauh 4 km, dimulai dari tanggul PDAM di Kampung Padi RT 04 RW 03 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong hingga Sasana Budaya Ganesha Jl. Siliwangi, Sabtu (9/10)

Wisata arung Jeram guna meninjau kondisi sungai cikapundung, dan langkah awal bagian dari 5 (lima) gerakan pembangunan lingkungan hidup Kota Bandung yang diimplementasikan dalam Gerakan Cikapundung Bersih (GCB), Wakil Walikota melepaskan 10 ribu bibit ikan, penanaman pohon pandan bali yang mempunyai akar panjang dan pohon kihampelas sebelum melakukan arung jeram, “Lintas arung jeram sebagai bagian sosialisasi pada masyarakat, menjadikan sungai sebagai ruang publik, dan menjadikan masyarakat menyadari bahwa sesunggunya sungai dapat menjadi tempat wisata, belajar dan tempat rekreasi” terangnya

Bentuk komitmen dari keperdulian terhadap kondisi Sungai Cikapundung saat ini, Ir. Ahmad Muharam melaporkan kegiatan Cikapundung Rehabilitation program (CRP), “kita bekerjasama dengan pemerintah kota melakukan bakti sosial, pembersihan dan penanaman pohon di sepanjang bantaran sungai cikapundung dengan melibatkan warga secara masif, pembersihan curug dago secara kontinyu tiap sabtu dan minggu, pemasangan jaring-jaring sampah”, katanya

Sungai Cikapundung yang mempunyai panjang mencapai 28 kilometer sangat potensial sebagai objek wisata air karena mudah untuk dijangkau masyarakat, dan berbeda dengan arung jeram lain di mana 15,5 kilometernya membelah di Kota Bandung, “Cikapundung sangat potensial dijadikan pusat wisata arung jeram karena memiliki kelebihan berada di tengah kota, arung jeram akan dilakukan setiap bulan, hari minggu dan hari libur seperti sukabumi atau pangalengan, kelebihan cikapundung mudah terjangkau saat melakukan wisata kebandung selain wisata fashion dan kuliner” ujar Ayi setelah melakukan arung jeram

Ayi menyatakan keinginannya membangun Sungai Cikapundung sebagai tempat wisata yang mampu menarik perhatian baik warga Bandung maupun wisatawan luar, “Kita ingin mengembalikan Sungai Cikapundung sebagai ruang publik, tempat bermain, berwisata sehingga hidup perkonomian masyarakat karena sungai sudah menjadi tempat wisata, tetapi ada satu syarat yaitu sungai harus bersih dari sampah” katanya.

Lebih lanjut dikatakan harapannya, “Jika Sungai Cikapundung bersih bisa menjadi ikon Kota Bandung, karena Cikapundung membelah Kota Bandung dan menjadi wajah baru Kota Bandung, tetapi jika Cikapundung kotor maka akan menjadi ikon kekotoran, maka dari itu diharapkan masyarakat dapat menjaga kebersihan sungai dan menjadikan bantaran sungai kampung-kampung seni, sesungguhnya cikapundung dapat menjadi ruang publik dan tempat wisata” lanjutnya

Wakil walikota meminta kerjasama warga kota agar tidak membuang sampah kesungai, “kita tidak bisa melakukan ini sendirian jika tidak ada partisipasi warga disekitar bantaran sungai, saya instrusikan pada camat cidadap dan coblong untuk terus melakukan konsolidasi dan sosialisasi” ajaknya.

Instruksi ini disambut Drs. Anton sugiana A.Msi selaku Camat Coblong, “kita terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melakukan pertemuan, silaturahmi, sosialisasi bersama RT, RW, dan tokoh masyarakat khususnya dibantaran sungai, serta melakukan kerjasama MOU dengan PD kebersihan di tiap RW dengan menyediakan T TPS agar diangkut secara rutin, sehingga masyarakat disekitar bantaran tidak buang sampah sungai” terangnya. (Herdi)

Tinggalkan Balasan