Program Lumbung Beras Berkah Tirta Regency Diapresiasi Wakil Bupati

Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan tengah menuangkan beras ke dalam kendi beras sebagai penanda resminya program diluncurkan. (Photo: Istimewa)

KAB. BANDUNG, LINTAS JABAR – Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan mengapresiasi dan mendukung peluncuran program Lumbung Beras Berkah atau “Perelek” Tirta Regency yang diinisiasi pengurus RW 16 beserta DKM Darul Muqomah Komplek Tirta Regency Desa Langonsari Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung.

Sahrul menandaskan, tradisi Perelek Beras menjadi sistem ketahanan pangan mandiri warga. Dan dirinya berharap, apa yang dilakukan warga Tirta Regency menjadi role model bagi wilayah lainnya.

“Program perelek ini sangat baik sekali, saya sangat bangga. Terlebih juga perelek memiliki nilai luhur gotong royong dan merekatkan kebersamaan warga, dan semoga ini menjadi role model bagi warga di daerah lainnya. Sebab pembangunan bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja tetapi membutuhkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat pada umumnya,” ujarnya usai menandatangani komitmen bersama dan menuangkan beras kedalam gentong beras sebagai tanda diresmikannya program tersebut, Minggu 28 April 2024.

Lumbung Beras Berkah atau ‘Perelek’ mulai dicanangkan atas dasar sukarela dan tidak memaksa. Bahkan jumlahnya pun tidak memberatkan karena hanya beras sebanyak genggaman tangan si pemberi sumbangan atau satu gelas.

Nantinya, beras yang terkumpul kemudian dihimpun dan akan disalurkan kepada warga masyarakat di sekitar yang kurang beruntung secara ekonomi. Juga kepada warga di luar Komplek Tirta Regency.

Dalam sambutannya, Ketua DKM Darul Muqomah, Ery D. Sobari menyampaikan bahwa pihaknya berupaya memaksimalkan peran masjid dalam fungsi sosial dengan mengajak seluruh elemen masyarakat dan seluruh warga dengan semangat solidaritas antar kaum muslimin sekaligus memupuk rasa empati terhadap sesama dengan berbagi beras atau ‘perelek’.

“Kami menggalang program sosial ketahanan pangan bernama lumbung beras berkah tirta regency. Disamping sesuai dengan anjuran agar senantiasa saling tolong menolong sesama hamba juga selaras dengan firman Allah SWT yang menyebut Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat,” jelasnya.

Dengan Lumbung Beras Berkah, ia pun berharap program ini berkelanjutan dan bisa menjadi jaring pengaman sosial di lingkungan masyarakat.

Wakil Bupati Sahrul Gunawan berphoto bersama usai melaunching Lumbung Beras Berkah Tirta Regency atau ‘perelek’.

“Kami berharap kegiatan ini juga menjadi kegiatan rutin dan jangka panjang karena program beras perelek yang kami namakan lumbung beras berkah merupakan implementasi dari tradisi masyarakat sunda sejak tahun 1940. Jadi untuk urang sunda mah sebetulnya ini merupakan tradisi karuhun kita sehingga sekaligus apa yg kita lakukan itu juga sudah melestrarikan salah satu kearifan lokal masyarakat sunda atau Jawa Barat,” bebernya.

Launching Lumbung Beras Berkah sendiri merupakan acara utama dari serangkaian acara yang bertajuk Silaturahmi Akbar Warga Tirta Regency. Dari acara launching tersebut terkumpul kurang lebih setengah kwintal beras, hasil sumbangan dan pengumpulan oleh warga.

Deni salah seorang warga mengutarakan meskipun bantuan sosial pemerintah sudah berjalan, tapi tetap saja harus ada sebuah gerakan alternatif yang lahir dari kepedulian masyarakat itu sendiri.

“Sebuah gerakan yang mampu menginspirasi dan mengantisipasi krisis serta turut membantu pemerintah dalam bersinergi menyelesaikan permasalahan sosial. Sebab tradisi Beas Perelek terbukti ampuh menyelesaikan permasalahan sosial kebutuhan pangan masyarakat yang tidak mampu,” harapnya.

Ditambahkannya, program tersebut tidak bisa lepas dari falsafah hidup orang Sunda yang menganut prinsip Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh.

Sebelumnya, sedari pagi sejak pukul 07.00 WIB warga mulai berbondong-bondong berdatangan ke pelataran Masjid Darul Muqomah sebagai lokasi digelarnya acara.

Acara kemudian diisi dengan senam pagi nusantara bersama, dilanjut tausiyah oleh penceramah Abah Hasan Faruqi, yang kemudian dirangkai pula dengan pemotongan tumpeng dilanjutkan botram atau makan bersama. (Red)