BANDUNG LJ – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar Apresiasi Film Indonesia (AFI) ke-4. Puncak penghargaan digelar di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 24 Oktober 2015. AFI ke-4 yang bertemakan “Daya Budaya Sinema Indonesia” tidak hanya memberi apresiasi kepada budaya sinema, tetapi juga memberi penghargaan kepada peran komunitas film dan festival-festival yang digelar di sejumlah daerah.
Diselenggarakannya di Benteng Rotterdam Makassar atas kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Pemerintah Kota Makassar menggelar Apreaiasi Film Indonesia (AFI) 2015.
AFI sendiri merupakan program kegiatan Kemendikbud c/q Pusat Pengembangan Perfilman, sebelumnya berada di Kementerian Pariwisatadan Ekonomi Kreatif. dan program ini sudah berlangsung tiga kali, yakni di Jakarta tahun 2012 dan 2013, kemudian di Istana Maimoon Medan pada tahun 2014.
Dengan digesernya wewenang penyelenggaraan FFI dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke Kemdikbud, kini Kemdikbud memiliki dua festival, AFI dan FFI. Menurut Sekretaris Jenderal Kemdikbud Didik Suhardi, tahun ini urusan perfilman sedang dalam masa transisi, jadi AFI dan FFI digelar semua.
Dalam acara Diskusi Film Berbasis Nilai Budaya, Kearifan Lokal dan Pembangunan Karakter Bangsa. yang digelar di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Jl. Buah Baru Bandung, menurut Kepala Bidang Apresiasi dan Penghargaan Film Pusat pengembangan Film Kemendikbud, M Sanggupri, M.Hum kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mengangkat industri perfilm para sineas muda berbasis budaya.
“Bulan ini dan bulan depan kita fokus untuk workshop bagi para sineas,” ujarnya usai acara kepada wartawan, Jumat (18/9/2015).
Dikatakannya, potensi komunitas film di Indonesia, termasuk di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung sangat luar biasa.bahkan pihaknya akan terus melakukan roadshow dan berdiskusi untuk memberikan pemahaman tentang film berbasis budaya.
“Kita lakukan untuk membendung film-film internasional yang membanjiri bioskop Indonesia, dan kegiatan diskusi merupakan rangkaian pra even sebelum nanti acara puncak di Makassar,”tuturnya.
Adapun sejumlah kategori itu, yakni film fiksi panjang, film anak, film pendek umum dan pelajar, film daerah, biografi hingga dokumenter umum dan pelajar. (Ihsan)