Roadshow Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Hoerudin Sapa Warga Mekarmukti

Anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut, Selasa 17 Desember 2024.

KAB. GARUT, LINTAS JABAR – Dalam roadshow Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, kali ini anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin menyapa warga Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut, Selasa 17 Desember 2024.

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI & Bhineka Tunggal Ika merupakan media Sosialisasi Dapil (Sosdap) MPR RI.

Dengan padatnya agenda kegiatan ditambah roadshownya, Hoerudin yang tampil mengenakan kemeja putih dan memakai bendo sunda atau tutup kepala khas sunda tanpa lelah tetap bersapa dan bersilaturahmi dengan warga Kabupaten Garut.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyampaikan pentingnya menumbuhkembangkan budaya gotong royong di Indonesia. Pasalnya tradisi gotong royong merupakan warisan budaya bangsa Indonesia.

“Sebuah tindakan atau prilaku masyarakat yang amat beradab. Karena satu sama lain saling tolong menolong dan bekerja sama dalam sesuatu hal. Dan ini warisan budaya yang tak boleh ditinggalkan. Dan sikap individualisme bukanlah karakter bangsa Indonesia,” serunya.

Menurutnya, tradisi gotong royong adalah modal sosial agar kesejahteraan bersama dapat dicapai. Bahkan, sambungnya, pada tradisi ini tercermin bagaimana manusia secara sadar mengabdikan diri sebagai bagian dari masyarakat.

“Lebih dari itu, gotong royong dilakukan oleh bangsa Indonesia sejak dahulu dan diwariskan secara turun-temurun, serta budaya gotong royong merupakan salah satu wujud pengamalan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia,” jelas legislatilor dari Dapil Jabar XI meliputi Kabupaten Garut, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya ini.

Ditambahkannya, budaya gotong-royong adalah pemahaman yang dinamis, bahkan lebih dinamis dari kekeluargaan.

Hoerudin pun menjelaskan Presiden RI pertama Bung Karno, penggali Pancasila, pernah mengatakan bahwa jika lima sila Pancasila dipadatkan menjadi satu, maka akan ditemukan prinsip “gotong royong”. Karena itu, semangat solidaritas sosial Indonesia ini merupakan bagian dari etos Indonesia.

“Gotong royong adalah jerih payah bersama, keringat bersama, perjuangan bersama. Semua perbuatan adalah untuk kepentingan semua, dan semua keringat adalah untuk kebahagiaan semua,” pungkasnya. (Dent)