Saking Trending, Film “Danyang Wingit Jumat Kliwon” Rencananya akan Diputar di Negeri Jiran

Celine Evangelista pemeran sebagai Citra bersama Fajar Nugra yang berperan sebagai Bara dalam Film “Danyang Wingit Jumat Kliwon”, saat ditemui di Empire Bandung XXI BIP Bandung, Senin (17/11/2025).

BANDUNG, LINTAS JABAR – Di dalam dunia entertainment, bagi Celine Evangelista semua peran telah banyak ia coba. Baik menjadi seorang penyanyi, main sinetron dan juga film. Ada kesulitan saat ia harus memerankan sosok comedian atau pelawak, sebab menurutnya antara materi dengan cara menyampaikannya harus sejalan sehingga bisa dikatakan sukses jika membuat penonton terhibur dan tertawa. Sebab bagi komedian jika materinya bagus tapi dalam mendelivery atau cara menyampaikan pesannya kurang pas maka akhirnya akan dirasa “garing”.

Namun, saat Celine harus berperan sebagai Citra dalam Film “Danyang Wingit Jumat Kliwon” justru peran Sinden baginya ternyata adalah tantangan yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak, untuk memerankan Sinden dalam film berbau horor itu, Celine harus belajar selama hampir enam bulan untuk dapat mempelajari sosok sinden.

“Yang paling sulit adalah menjadi seorang sinden. Sebenarnya komedian atau pelawak dalam entertainment adalah hal yang cukup sulit sebab bagaimana antara materi dengan penyampaian harus pas. Tapi setelah aku coba di film ini, bagi aku yang lebih sulit menjadi seorang sinden hingga aku harus belajar selama 6 bulan untuk dapat benar-benar memberikan penampilan terbaik,” ujarnya terkekeh saat ditemui usai menyapa para fans di Empire Bandung XXI BIP Bandung, Senin (17/11/2025).

Menurut Celine, pasalnya untuk menjadi seorang sinden tidaklah instan, sebab perlu dibentuk dan dilatih sedari kecil sampai mereka besar dengan pelatihan yang khusus dan benar-benar teliti untuk menjadi seorang sinden yang baik dan profesional. Sementara diakuinya, dirinya sendiri tidak terbentuk sedar kecil dengan suasana sinden dan belum pernah melihat pagelaran wayang akhirnya harus banyak meneliti tentang pagelaran wayang termasuk seorang sinden dengan berlatih memahami makna lagu maupun liriknya.

Film yang menceritakan tentang Ki Mangun Suroto, seorang dalang sakti yang ingin mencapai keabadian dengan melakukan ritual terlarang ini akan tayang pada 20 November 2025. Disutradarai oleh Agus Riyanto dan dibintangi oleh Celine Evangelista, Nathalie Holscher, dan Fajar Nugra, Whani Darmawan juga ada Djenar Maesa Ayu.

Sementara sosok Citra yang diperankan oleh Celine, merupakan keponakan Mbok Ning yang diperankan Djenar Maesa Ayu, direkrut sebagai sinden dan tanpa disadari harus menjadi tumbal terakhir dalam ritual dalang Ki Mangun Suroto yang diperankan oleh Whani Darmawan.

Lain halnya bagi Fajar Nugra yang memerankan sosok Bara, dirinya merasa terkendala karena keterbatasan pemahaman bahasa jawa, karena ia sendiri terlahir dari suku sunda. Banyak adegan yang terpaksa harus di “cut” karena kurangnya kepasihan Fajar dalam nada mapun cengkok berbahasa jawa.

Diungkapkan Sutradara Agus Riyanto, film tersebut terinspirasi dari sebuah kisah legenda tentang wayang kulit manusia. Pembuatan film “Danyang Wingit Jumat Kliwon” sendiri memakan waktu cukup panjang hingga 2,5 tahun dengan melakukan terlebih dahulu riset selama 1 tahun terkait legenda tersebut.

Menurutnya, film ini menyatukan dua mitos besar yang telah lama hidup dalam tradisi Jawa, yakni Danyang Wingit dan malam Jumat Kliwon, yang diyakini sebagai puncak aktivitas supernatural. Penggabungan dua dimensi ini, kata Agus, memberikan atmosfir horor yang lebih otentik sekaligus sarat simbol budaya.

“Dari lokasi yang kita riset yaitu di lereng Gunung Merbabu menyatakan bahwa wayang kulit tersebut konon dibuat dari kulit manusia. Ditambah lagi menurut informasi yang tengah trending menyebut wayang itu terbuat dari kulit manusia beneran. Dan itu faktanya ada, sehingga kita riset selama 1 tahun untuk memastikan cerita ini apakah ada atau tidak. Dan wayangnya itu sendiri masih ada,” ungkapnya.

Dijelaskan Agus, sebanyak tujuh lokasi yang menjadi titik lokasi syuting film diantaranya di lereng Gunung Merapi, Wonosobo, Magelang dan wilayah lainnya di wilayah Jawa. Diceritakannya, dirinya sendiri mengalami hal-hal yang di luar nalar bahkan diakuinya seolah menjadi “gila” saat proses pembuatan film ini.

“Saya rasakan hal itu selama mau pembuatan film ini, tapi selama proses riset malah saya tak mengalami hal-hal yang bikin ngeri-ngeri sedap,” akunya.

Karena viral dan trendingnya film “Danyang Wingit Jumat Kliwon” berhasil menembus posisi tren tertinggi kedua di platform X berkat pengangkatan mitos serta tradisi Jawa, khususnya yang berkaitan dengan malam Jumat Kliwon bahkan rencananya akan juga diputar di beberapa bioskop di Malaysia pada Desember mendatang. Agus sampaikan, ada pesan moral dari film itu tentang pentingnya menjaga adat istiadat dan tidak menyalahgunakan kekuatan gaib.

“Saya ingin sampaikan bahwa jangan percaya dengan manusia, Jangan percaya dengan sesuatu yang dekat dengan kita atau yang dicintai karena orang-orang yang dekat dengan kita belum tentu baik,” tambahnya saat disinggung pesan dari cerita film tersebut.

Disamping juga, sambungnya, film tersebut mencoba memberikan edukasi dan informasi mengenai budaya lokal agar dapat memahami. Pasalnya saat ia melakukan kunjungan ke beberapa sekolah ternyata masih banyak yang kurang paham pada budaya wayang kulit manusia yang memang budaya ini sudah banyak ditinggalkan dan terlupakan.

Film ini merupakan kolaborasi antara Khanza Film Production dan beberapa studio lainnya, dengan tujuan untuk melestarikan budaya Jawa dan memperkaya perfilman Indonesia.

Pemeran:

  • Celine Evangelista sebagai Citra
  • Fajar Nugra sebagai Bara
  • Nathalie Holscher sebagai Putri Kusuma Ratih
  • Whani Darmawan sebagai Ki Mangun Suroto
  • Djenar Maesa Ayu sebagai Mbok Ning
    Sutradara: Agus Riyanto