Sinergi DPRD dan Bapperida Wujudkan Bandung Lebih Nyaman dan Inklusif

BANDUNG, LINTAS JABAR – Momentum pembangunan infrastruktur di Kota Bandung semakin nyata. Dengan dukungan regulasi, anggaran, dan inovasi teknologi, DPRD dan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) bekerja keras mewujudkan Kota Bandung yang lebih terhubung, ramah lingkungan, dan berkualitas, demi kesejahteraan masyarakat yang merata di seluruh penjuru kota.

Hal ini dikupas dalam Parlemen Talks, siaran kolaborasi Radio Sonata dan PR FM, Selasa, 12 Agustus 2025 bersama Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung H. Sutaya dan Bidang Perencanaan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada Bapperida Kota Bandung, Freska Fitriyana.

Sutaya mengungkapkan, DPRD memprioritaskan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pembangunan infrastruktur.

“Kami dari DPRD untuk mengatasi kesejahteraan antarwilayah, ada tiga fungsi yang kami percaya. Pertama, kekuatan undang-undang sebagai dasar aturan yang jelas. Kedua, pengalokasian anggaran yang merata untuk pembangunan. Ketiga, penegakan pengawasan agar pelaksanaan tepat waktu dan sesuai rencana,” ungkapnya.

Dalam upaya memastikan semua proyek pembangunan berjalan sesuai rencana dan tepat waktu, DPRD Kota Bandung menegaskan pentingnya pengawasan yang modern dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta. Pendekatan ini diharapkan bisa memaksimalkan efektivitas anggaran serta memberikan hasil yang terbaik bagi masyarakat.

“Kami menekankan pengawasan berbasis data sebagai fondasi utama agar setiap pembangunan bisa dipantau dengan transparan dan akurat. Tidak hanya sekadar melihat secara fisik, tapi juga memastikan pelaksanaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan,” ungkapnya.

Pihaknya juga mendorong kolaborasi erat dengan dunia usaha dan pengusaha lokal di Kota Bandung.

“Dengan anggaran yang terbatas, sinergi ini sangat penting agar pembangunan bisa berjalan lebih efisien dan berdampak luas. Bersama-sama kita bisa mewujudkan Bandung yang lebih maju dan merata,” tandasnya.

Di sisi lain, Freska Fitriyana menyampaikan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung lima tahun ke depan, transportasi umum menjadi salah satu fokus utama.

“Proyek BRT yang akan mulai konstruksi tahun ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan dan polusi udara, yang merupakan indikator utama di RPJMD,” jelas Freska.

Freska juga menjelaskan, emisi gas rumah kaca terbesar di Bandung berasal dari sektor transportasi, mencapai 60%.

“Oleh karena itu, penggunaan transportasi ramah lingkungan adalah solusi untuk udara yang lebih sehat,” terangnya.

Selain itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan layanan air bersih dan pengolahan limbah secara terpadu di seluruh wilayah Kota Bandung.

“Kami terus mengembangkan sistem pengolahan air bersih dan limbah yang terpadu, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat semakin maksimal di semua wilayah Kota Bandung,” tuturnya.

“Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi berbagai pihak, kami optimis solusi berkelanjutan ini akan memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan kualitas hidup warga Bandung,” pungkasnya. (Red)