Sosdap MPR RI di Kersamanah Garut, Hoerudin Ungkap Pentingnya Bhineka Tunggal Ika

Suasana Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digelar anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin, S.Ag di Kersamanah Kab. Garut, Rabu pagi (19/11/2025).

KAB. GARUT, LINTAS JABAR – Pemerintah Indonesia terus gencar mempromosikan pentingnya Bhinneka Tunggal Ika sebagai simbol dalam menjaga kesatuan dan keberagaman Indonesia.

Bhinneka Tunggal Ika sendiri adalah semboyan nasional Indonesia yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin, S.Ag menekan bahwa Bhinneka Tunggal Ika adalah kunci untuk menjaga kesatuan dan keberagaman Indonesia.

Bahkan ia juga memandang Bhineka Tunggal Ika menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama.”Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, tetapi kita harus tetap bersatu dan menghormati perbedaan-perbedaan kita,” kata Hoerudin sapaan akrabnya dihadapan warga Kersamanah Kab. Garut, Rabu pagi (19/11/2025).

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan sebagai media Sosdap MPR RI tersebut lebih banyak membahas terkait Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Menurut anggota Komisi X DPR RI ini, semboyan itu ungkapan yang diambil dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, seorang pujangga Jawa abad ke-14.

“Dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia, Bhineka Tunggal Ika memiliki makna yang sangat penting. Dimana mengakui dan menghormati keberagaman suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Menyadari bahwa perbedaan-perbedaan tersebut bukanlah penghalang, tetapi justru menjadi kekuatan dan kekayaan bangsa,” jelas politisi PAN ini.

Disamping itu, sambung Hoerudin, makna lainnya adalah menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, meskipun ada perbedaan-perbedaan serta mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk hidup dalam harmoni, toleransi, dan saling menghormati.

“Tentu saja kita bisa mewujudkan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Kita bisa saling menghargai dan menghormati perbedaan budaya, agama, dan suku, turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang beragam, mengembangkan sikap toleransi dan empati terhadap orang lain juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa,” paparnya.

Dengan demikian, lanjutnya, Bhineka Tunggal Ika menjadi semboyan yang relevan dan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, karena dapat menjadi pedoman dan inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk hidup dalam harmoni dan persatuan. (*den)