BANDUNG (Lintasjabar.com),- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Kemilau Nusantara 2010 yang dilaksanakan di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipati Ukur. Apalagai tema yang disusung kali ini adalah “Kenali dan Cintai Nusantara Melalui Helar Kreasi Seni Budayanya”. Diharapkan dengan kegiatan ini semakin mendekatkan kecintaan seni budaya kepada masyarakat. Khususnya mengakrabkan kembali beragam seni budaya di tengah masyarakat. Direncanakan acara berlangsung hingga Minggu (24/10). Bahkan untuk tahun depan acara ini akan dimeriahkan kirab budaya dari 3 zona kebudayaan di Jawa Barat.
“Saya sudah ikuti acara ini 3 tahun berturut-turut. Untuk itu saya minta kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat untuk lebih gencar lagi mempromosikan acara-acara sejenis. Khususnya Kemilau Nusantara, yang saya nilai kurang gebyar. Agar tidak monoton. Apalagi ada penurunan jumlah peserta yang saat ini hanya diikuti 5 provinsi saja. Padahal tahun 2009 lalu tidak kurang ada 14 provinsi mengirim utusannya untuk memeriahkan acara tahunan ini. Tahun depan harus ada terobosan berupa kirab budaya dari 3 zona kebudayaan di Jawa Barat,” tegas Heryawan usai membuka Kemilau Nusantara di Monumen Perjuangan Jabar, Sabtu (23/10).
Untuk itu menurut Heryawan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tahun depan akan menyiapkan pergelaran kirab budaya rutin di 3 zona budaya di wilayahnya. ”Kirab Ciayumajakunging, Sunda Betawi Depok-Bekasi, serta Kirab Sunda Priangan, akan kita buat,” katanya. Dimana masing-masing perhelatan yang mewakili tiga zona budaya itu akan menjadi agenda budaya rutin. Kegiatan itu menambah acara Kemilau Nusantara, yang menjadi agenda budaya satu-satunya yang rutin digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, rencana menggelar rutin kirab budaya di tiga zona itu terinsipirasi dari suksesnya Kirab Budaya Ciayumajakuning beberapa waktu lalu di Cirebon.
Terkait dengan kurang gebyarnya acara Kemilau Nsuantara tahun ini, Heryawan menyatakan akan mengevaluasi kegiatan Kemilau Nusantara sebagai upaya menghadirkan acara serupa di tahun depan lebih gebyar dan meriah. Untuk itu, acara ini akan tetap dipertahankan sebagai acara budaya tahunan. ”Ini harus dievaluasi apa sebabnya. Apa karena kita kurang gencar promosi atau ada masalah teknis yang menyebabkan sejumlah provinsi tidak mengirimkan utusan seni budayanya. Mumpung Jawa Barat masih dipercaya sebagai penyelenggara acara tahunan Kemilau Nusantara. Acara seperti ini seharusnya sudah mulai dipromosikan 6 bulan sebelum hari pelaksanaan,” ujarnya.
Lokasi acara Kemilau Nusantara, yang sebelumnya rutin digelar di Lapangan Gasibu, tahun ini dipindahkan ke Monumen Perjuangan Jawa Barat. Acara itu sudah dibuka sejak kemarin, tapi puncaknya, yakni arak-arakan kesenian perwakilan peserta, dilaksanakan hari ini. Arak-arakan itu dibuka oleh wakil tuan rumah, Jawa Barat, dengan menampilkan Ronggeng Kaler Bajidoran. Lalu disusul oleh penampilan tari dan pertunjukan seni tradisional dari Lampung Barat, Semarang, Sumatera Barat, Bali, dan Provinsi Jawa Timur. Sisanya arak-arakan budaya dari seluruh perwakilan kabupaten/kota di Jawa Barat.
Sementara itu, Kadisparbud Jabar, Ir. H. Herdiwan iing Suranta, MM mengatakan Kemilau Nusantara adalah program yang sangat baik dalam mempromosikan kesenian, kebudayaan serta pariwisata yang ada di Jawa Barat. Dirinya berjanji pada Kemilau Nusantara ke depan akan lebih semarak lagi guna meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun wisatawan mancanegara. (Ihsan)