BANDUNG LJ – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertapa) Kota Bandung memberikan bantuan kepada masyarakat berupa screen house yang lengkap ukuran 5 x 11 m dengan bantuan pembibitan sebanyak 3 kali, dan penyuluhan serta pendampingan. Hal terkait upaya mengembangkan bercocok tanam dengan metoda dan sistem hidroponik.
Sosialisasi tersebut, telah sebelumnya dilakukan Dispertapa Kota Bandung. Bahkan pada tahun sebelumnya pihak Dispertapa telah membantu sebanyak 9 wilayah kecamatan, dan rencananya pada tahun ini akan membantu kembali sebanyak 16 wilayah kecamatan.
Demikian diterangkan Kepala Bidang Produksi Dispertapa Kota Bandung Ir. Galih Praasih menyoal bantuan dispertapa kepada masyarakat terkait bercocok tanam sistem hidroponik belum lama ini.
“Sampai sekarang baru sekitar 13 kecamatan yang kami beri bantuan, karena bantuan tersebut belum seluruhnya terealisasi. Maka sisanya, akan diberikan pada tahun depan. Namun demikian, kami targetkan bisa tercapai pada tahun ini sehingga tahun ini jumlah yang dibantu mencapai 25 kecamatan. Bantuan itu diberikan baik tingkat kelurahan maupun kecamatan” paparnya.
Upaya tersebut, sambung Galih, guna mengatasi permasalahan semakin sempitnya lahan sebagai media tanam. Dan pihaknya tahun ini menganggarkan bantuan untuk 16 kecamatan, anggaran tersebut dikhususkan sebagai modal awal sebab dengan sistem tersebut diharapkan ke depan masyarakat akan menuai hasil jauh lebih besar dibanding hasil yang diperoleh melalui sistem konvensional.
“Kita ambil contohnya tanaman kangkung, dengan metode hidroponik keuntungan yang diperoleh bisa tiga kali lipat dibanding dengan metode konvensional,” terang Galih. Seraya menjelaskan, keuntungan itu lantaran harga tanaman hidroponik lebih mahal, dibanding tanaman konvensional. Selain itu, menurutnya, masa panen juga lebih pendek, untuk tanaman kangkung, bisa dipanen setiap 17 hari sekali, sedangkan dengan metoda konvensional 30 hari sekali.
Belum lagi faktor harga dan kualitas hasil panen yang membedakan sistem hidroponik dengan konvensional, dari segi harga metoda hidroponik bisa menghasilkan sampai 3 kali lipat dibanding dengan metoda konvensional.
“Rasanya lebih renyah, segar dan lebih enak. Selain itu, bebas pestisida, sehingga lebih aman dikonsumsi,” tambahnya.
Sebelum ini, dipaparkan Galih, metoda hidroponik sudah diterapkan di beberapa kelurahan, namun dengan fasilitas yang lebih kecil dan portabel. Dengan metode penanaman ini, diharapkan masyarakat Kota Bandung bisa menjadi produsen sayuran daun. Sehingga bukan hanya mengkonsumsi saja. “Kalau tidak skala besar, minimal cukup untuk keluarganya,” tandasnya. /adv