BANDUNG LJ – Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung sejauh ini mendapat suplai air Dago Bengkok Cikapundung sebesar 400 liter/detik, selain itu juga dari aliran air dibawah jembatan Jalan Siliwangi sebesar 200 liter/detik. Selain dari Sungai Cipanunjang dan Situ Cileunca sebagai sumber air baku.
“Sumber-sumber itu yang bisa kami olah, kalau nanti tidak ada hujan lagi. Tapi diperkirakan 80 persen pelanggan kita dari 150 ribu pelanggan kita tidak akan terairi air dari PDAM,” kata Pejabat Sementara (Pjs) Direktur PDAM Tirtawening, Cecep Ferdy Firdaus Nugraha kepada wartawan di Bandung kemarin.
Cecep menuturkan, terkait urusan air baku sebenarnya bukan merupakan tanggung jawab PDAM, melainkan tanggung jawab Pemerintah Derah ataupun Pemerintah Pusat. Sebab, dalam ketersediaan air bersih PDAM hanya bertugas sebagai operator dan mendistribusikannya kepada pelanggan.
“Kami (PDAM-red) hanya operator, jadi kami dapat air berapa pun itu, kami olah dan kami distribusikan. Nah ini yang menjadi penting, kami tidak bisa berbuat apa-apa dengan urusan air baku itu,”katanya.
Meski demikian, pihaknya juga telah berupaya mendatangi pihak-pihak terkait untuk menyelesai permasalahan ketersediaan air baku tersebut. Meski diakuinya terkendala oleh keterbatasan kewilayahan. (Ihsan)