[lintasjabar tkp] Digitalisasi hadir sebagai salah satu arus yang menjadi penggerak zaman. Arusnya terasa semakin deras saat pandemi COVID-19 melanda. Masyarakat berbondong-bondong bermigrasi menggunakan beragam piranti teknologi digital, dari sekadar untuk berinteraksi, bekerja, hingga bertransaksi untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi. Hampir semua sisi kehidupan manusia disusupi oleh modus operasi perangkat teknologi.
Bank Indonesia (BI) mengestimasikan nilai transaksi uang elektronik tumbuh empat kali lipat dari Rp47,5 triliun di 2019 menjadi Rp201 triliun pada 2020. Aliran uang belanja ratusan triliun itu tentu saja mengucur ke kantong-kantong pengelola bisnis daring, dalam hal ini UMKM sebagai pelaku utamanya.
Sayangnya, belum semua UMKM di Indonesia mampu mendapat jatah kue pendapatan dari penjualan digital itu. Baru ada sekitar 8 juta dari 64 juta UMKM dalam negeri yang telah melakukan perambahan digital. Tak mengherankan bila pemerintah kemudian memasang target penambahan UMKM Go Digital secara berkala untuk mencapai angka 30 juta UMKM Go Digital pada 2030.
“Mulai 2021 hingga 2023 ditargetkan 6,1 juta UMKM onboarding setiap tahunnya. Sehingga mencapai 30 juta pada akhir 2023,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan Pada momen peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia bulan Januari 2021 lalu.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah sudah mempersiapkan banyak cara. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang merupakan program kolaborasi juga adalah bagian dari rumpun agenda dalam mendorong UMKM Go Digital ini.
bank bjb yang dikenal sebagai perbankan nasional sahabat UMKM turut serta melibatkan diri secara intensif dalam mendukung percepatan migrasi digital pelaku UMKM. Langkah itu dijalankan melalui berbagai strategi, termasuk program pelatihan dan kerja sama.Salah satu bentuk dukungan bank bjb ini tercermin melalui kehadiran platform inkubasi bisnis digital pelaku UMKM binaan bank bjb yakni bjb DiSentra (Digital Sistem Edukasi dan Interaksi) sebagai sarana edukasi terpadu UMKM Go Digital.
Dengan DiSentra, bank bjb mencoba memfasilitasi para pelaku UMKM binaan untuk saling berbagi ilmu, membuka ruang konsultasi, hingga membantu pemasaran dengan sarana penjualan yang terbuka bagi publik sehingga produk para pelaku UMKM dapat lebih dikenal secara luas.
bjb DiSentra adalah aplikasi berbasis web dan sedang dalam pengembangan berbasis android yang berfungsi sebagai pusat informasi para pelaku UMKM. bjb DiSentra menyediakan sarana ruang pertemuan bagi pelaku UMKM dan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pengembangan kapasitas usaha, klinik bisnis, buku digital edukasi kewirausahaan, seminar online, temu bisnis, hingga Pasar UMKM sebagai layanan khusus debitur UMKM untuk promosi secara online.
bank bjb juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menghadirkan platform marketplace borongdong.id. Marketplace ini merupakan sarana yang didesain khusus bagi pelaku UMKM agar dapat membantu penjualan khususnya di masa pandemi COVID-19 sekaligus memberikan apresiasi kepada para ASN yang menjadi captive market bank bjb. Pelaku UMKM yang berjualan di borongdong.id merupakan hasil kurasi di mana sebagian di antaranya adalah UMKM binaan bank bjb.
Untuk mendongkrak minat belanja masyarakat, bank bjb juga memberikan dukungan operasional kepada borongdong.id. Dukungan yang diberikan bank bjb di antaranya hadir melalui fasilitas transaksi pembayaran via bank bjb, fasilitas bebas ongkos kirim dan pembayaran yang dapat dilakukan dengan pemindaian Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
[xyz-ips snippet=”bacajuga”]
Terkait QRIS, bank bjb juga memberikan dorongan percepatan implementasi transaksi QRIS di berbagai daerah di mana bank bjb secara rutin menyelenggarakan sosialisasi serta merangkul lembaga usaha bekerja sama, termasuk BUMDes, koperasi, dan UMKM.
Implementasi QRIS ini terbilang penting untuk mendorong pembiasaan para pelaku usaha dalam memanfaatkan teknologi digital. QRIS sebagai satu-satunya teknologi QR Payment yang mendapat lisensi bank sentral merupakan teknologi pembayaran cashless yang akan menjadi model transaksi utama di masa depan.
“Penerapan teknologi pembayaran digital ini merupakan hal yang penting untuk segera diadaptasi oleh para pelaku usaha. Transaksi digital akan menjadi model pembayaran arus utama di masa depan. Sehingga siapa saja yang terlambat beradaptasi tidak menutup kemungkinan akan tergilas oleh roda perputaran zaman,” kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto.
Untuk mengasah kemampuan dan kompetensi para pelaku UMKM dalam memasarkan produk secara daring, bank bjb juga kerap memberikan pelatihan-pelatihan gratis yang beberapa di antaranya dieksekusi melalui program bjb PESAT (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu).
Salah satu program rutin dari bjb PESAT ini adalah Bincang Jumat Bisnis. Bincang Jumat Bisnis merupakan event diskusi dan pelatihan yang dirancang secara gratis para pelaku usaha. Dalam sejumlah diskusi terakhir, terutama setelah masa pandemi COVID-19, bank bjb semakin getol memberikan materi pembelajaran digital marketing kepada para UMKM.
[xyz-ips snippet=”bacajuga”]
Penyajian materi diberikan oleh para trainer dan digital marketer profesional sehingga para peserta dapat beroleh pengetahuan berdasarkan teori dan praktik keberhasilan usaha dari pengalaman para profesional.
“bank bjb ingin mengajak para pelaku UMKM di tanah air untuk berkembang dan bertumbuh bersama. Lewat Bincang Jumat Bisnis ini, kami berharap bekal pengetahuan peserta akan bertambah dan dapat dipergunakan dalam praktik usaha yang ditekuni sesuai bidang masing-masing. Ajang ini juga dapat dijadikan sarana pertukaran informasi dan mengembangkan jaringan antar pelaku usaha sebagai modal penting agar dapat berkembang dan bertumbuh bersama,” ujar Widi.
Salah satu yang teranyar, untuk menopang pembiayaan bagi UMKM, bank bjb juga memiliki bjb LAKU (Layanan Aplikasi Kredit UMKM). Perluasan layanan secara digital kepada pelaku UMUM ini merupakan bentuk komitmen pelayanan sekaligus edukasi dunia usaha untuk go digital.
bjb LAKU merupakan aplikasi berbasis android yang berfungsi mempermudah calon nasabah untuk mendapat akses pembiayaan dari seluruh segmen Kredit UMKM bank bjb. Program ini diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama para pelaku UMKM yang tengah membutuhkan akses pembiayaan kredit. bjb LAKU dapat berperan meningkatkan kapasitas usaha para pelaku UMKM.
bjb LAKU adalah salah satu strategi untuk mengakselerasi pertumbuhan kredit UMKM bank bjb dengan cara cepat, mudah dan terjangkau. Selain itu, aplikasi ini juga merupakan wujud inovasi bank bjb sebagai bank yang senantiasa mengikuti keinginan masyarakat dalam menghadirkan kemudahan layanan perbankan berbasis digital. (*)