[lintasjabar tkp] Menyikapi kebijakan pemerintah dalam persiapan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi mengungkapkan, jika melihat strategi, pihaknya sudah melakukan simulasi.
“Setiap sekolah harus mengikuti adaptasi kebiasaan baru. Seperti, mengenakan masker, menjaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta tidak kontak fisik,” tutur Kadisdik dalam wawancara bersama RRI, Rabu (31/3/2021).
Kadisdik mengatakan, dalam kondisi pembelajaran tatap muka terbatas ini, Disdik Jabar dan satuan pendidikan lebih pada menyediakan layanan.
“Apabila pembelajaran tatap muka dilakukan, kita sudah siap. Begitupun bila masih tetap pembelajaran jarak jauh (PJJ), kita siap. Artinya, orang tua murid bisa memilih melakukan pembelajaran tatap muka atau daring (PJJ),” jelasnya.
[xyz-ips snippet=”bacajuga”]
Sedangkan kaitan pendukung sarana, Kadisdik memaparkan, pihaknya sudah menganggarkan Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPD) dan telah didistribusikan ke seluruh sekolah.
“Bahkan, di bulan Maret hingga Juni 2021, kami tengah mengupayakan vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan untuk persiapan pembelajaran tatap muka. Karena, pembelajaran tatap muka mayoritas masih menjadi pilihan dalam meningkatkan mutu pendidikan,” ungkapnya.
Untuk itu, Kadisdik mengajak orang tua siswa untuk bersama-sama memastikan setiap putra/putrinya mendapatkan hak belajarnya dengan aman dan sehat.
“Bagi Bapak/Ibu Kepala Sekolah, manfaatkanlah ruang terbuka sekolah sebagai tempat pembelajaran jika pembelajaran tatap muka jadi dilaksanakan,” pungkasnya. (Red)