BANDUNG, LJ – Penampilan pasangan calon (paslon) Walikota Bandung periode 2018-2023 pada debat perdana yang telah digelar KPU Kota Bandung pada Minggu (25/3) lalu ditanggapi Analis Politik dan Kebijakan Publik Universitas Ahmad Yani (Unjani), Wawan Gunawan berpengaruh besar terhadap keyakinan masyarakat dalam menentukan pemimpinnya di masa datang.
Dari evaluasi pada debat yang berlangsung di Metro Indah Mall Bandung dan disiarkan secara tunda salah satu stasiun tv lokal tersebut menurutnya ke tiga paslon ke depan harus menampilkan performance terbaiknya, terutama visi misi dan program pembangunan jika kelak terpilih.
“Melalui debat masyarakat dapat menilai kesiapan paslon dalam memimpin kota Bandung ke depan,” jelas Wagoen sapaan akrabnya melalui sambungan seluler, Selasa (27/3).
Dikatakannya, debat publik yang diikuti paslon nomor urut 1 Nurul Arifin-Ruli C Hidayat, paslon nomor urut 2 Yossi Irianto-Aries Supriatna dan paslon nomor urut 3 Oded M Danial-Yana Mulyana berjalan tidak seimbang. Sebab ia menilai paslon nomor urut 1 lebih banyak mengkritik tetapi kurang memberikan solusi, sementara paslon nomor urut 3 kurang berani dalam menyampaikan gagasan dan terkesan ragu.
“Hanya paslon nomor urut 2 yang tampak lebih siap dan menawarkan serta memaparkan program yang lebih realistis,” ungkapnya.
Paslon nomor 2 menurut Wagoen, mereka terlihat lebih siap dan lebih menguasai persoalan Kota Bandung dibanding paslon lainnya.
“Program yang ditawarkan paslon nomor 2 atau Hebring lebih substantif menjawab berbagai permasalahan Kota Bandung, terutama masalah kesenjangan ekonomi yang menjadi salah satu isu krusial pilwalkot kali ini,” sambungnya.
Pembangunan Kota Bandung saat ini, papar Wagoen, harus ditekankan pada sektor pembangunan ekonomi kerakyatan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi. Sebab, terangnya, terdapat kurang lebih 400 ribu warga miskin dan di bawah garis kemiskinan yang perlu mendapat prioritas pembangunan dari pemerintah.
“Dan dari ketiga paslon, pasangan Yossi-Aries yang menawarkan program cukup menarik dan menjanjikan bagi peningkatan kesejahteraan warga Kota Bandung,” ujarnya.
Ia juga memandang komitmen paslon Hebring yang akan menganggarkan 60 persen dari APBD Kota Bandung untuk pembangunan ekonomi diyakininya hal itu akan berdampak pada peningkatan taraf hidup warga Kota Bandung.
“Dengan anggaran 60 persen warga Kota Bandung yang berada di bawah garis kemiskinan akan naik ke taraf miskin. Sedang warga miskin juga dapat lepas dari kemiskinannya. Untuk itu hal ini penting dalam menunjukan keberpihakan pemerintah terhadap masyarakatnya,” tegasnya.
Selain itu, para paslon seharusnya bisa menunjukkan komitmen pembangunannya sejak awal, dengan demikian diharapkan dapat terukur kesiapannya dalam memimpin pembangunan ke depan.
“Dari kesiapan dari ketiga paslon, justru hanya pasangan Yossi Irianto-Aries Supriatna yang terlihat lebih siap dan menawarkan jalan keluar yang lebih relistis dibanding paslon lainnya,” tandasnya.
Maka itu ia menyayangkan suasana debat diatas panggung tampak berjalan kurang seimbang, dan terkesan didominasi oleh salah satu paslon.
“Hanya paslon nomor urut 2 yang lebih dominan dan memperlihatkan kesiapannya. Sementara paslon nomor 1 dan 3 kurang terlihat kesiapannya. Dengan kondisi tersebut, masyarakat seolah tidak diberikan pilihan dan alternatif lain dari program-provram khususnya upaya meningkatkan kualitas ekonominya,” paparnya seraya menambahkan hanya program yang disampaikan paslon nomor 2 yang lebih realistis dan dipandangnya cukup membumi. (San)