Siti Muntamah Katakan Vaksinasi Penunjang Terselenggaranya PTM

Kunjungan Kerja Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat ke SMA Negeri Jatinangor Kabupaten Sumedang dalam rangka monitoring realisasi pelaksanaan vaksin serta meninjau kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Negeri Jatinangor. Kamis, (07/10/2021)

SUMEDANG, LJ – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah mulai dilakukan dibeberapa sekolah, namun demikian harus dibarengi juga oleh percepatan vaksinasi bagi civitas sekolah yang akan menyelenggarakan PTM tersebut.

Anggota komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Hj. Siti Muntamah mengatakan untuk terselenggaranya PTM tersebut dengan baik, harus dibarengi juga dengan masif nya vaksinasi kepada siswa.

“Kami komisi V berkunjung kesini dalam rangka memastikan PTM berjalan dengan baik dan vaksinasi yang diberikan kepada setiap siswa berjalan dengan baik,” katanya usai melihat langsung situasi dan kondisi di SMA Negeri Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis, (07/10/2021).

Menurut Siti, meskipun PTM di SMAN Jatinangor sudah berjalan, namun belum maksimal karena belum seluruh siswa tervaksin.

“Setelah kita bertemu dengan mereka kami komisi V menilai kegiatan tersebut sudah berjalan akan tetapi belum maksimal, selain itu vaksinasi yang diberikan kepada siswa belum 100 persen terpenuhi baru sekitar 97 persen siswa yang divaksinasi, sementara itu kekuranganya pihak sekolah masih menunggu informasi dari pemerintah,”ucapnya.

Pihaknya juga tidak lupa untuk mendorong pihal terkait agar segera menuntaskan vaksinasi ini. Selain itu di SMAN Jatinangor ini ditemukan kekurangan ruang belajar yang juga menjadi perhatian.

“Kami komisi V mendorong untuk bisa vaksinasi 100 persen dan PTM berjalan dengan lancar, disisi lain kami juga menemukan beberapa hal yang diantaranya di SMAN Jatinangor ini ada 36 ruang belajar dan untuk kelasnya ternyata masih kurang 5 ruang belajar jadi untuk itu kami akan membantu supaya ruang belajar bisa cepat ditambah,” tambah Siti.

“Ada beberapa fasilitas yang kurang dan harus ditambah yaitu ruang pertemuan karena di SMA negeri jatinangor ini tidak ada ruang pertemuan,” ujarnya.

Siti pun melihat di lahan sekitar sekolah ada lahan milik pemerintah yang masih digunakan oleh masyarakat dan itu bisa digunakan oleh sekolah demi menunjang infrastruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

“Disini juga ada lahan milik pemerintah provinsi jabar yang belum bisa digunakan yang dikarenakan masih digunakan oleh warga, harapan kami dengan pertemuan ini semoga bisa membantu SMA negeri jatinangor intuk bisa jadi lebih baik lagi,” tutupnya.