BANDUNG (Lintasjabar.com),- Dalam jumpa pers Musyawarah Nasional Asosiasi Dewan Pengawas PDAM Seluruh Indonesia di Hotel Ciumbuleuit, Jln. Ciumbuleuit, Rabu (3/11), terungkap bahwa Dewan Pengawasan tidak berjalan sesuai kapasitasnya. Sejauh ini, dewan pengawas cenderung bertindak sebagai pemeriksa, padahal, dewan pengawas seharusnya memberikan pencerahan dan melakukan pengawasan sesuai aturan. Oleh sebab itu terindikasi sekitar 85% dari 333 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia, kondisinya sangat mengkhawatirkan bahkan masuk kategori sakit. kondisi sakit yang diderita mayoritas PDAM di Indonesia ada pada manajemen.
Melihat demikian, maka perlu ada peningkatan sumber daya manusia dewan pengawas. Dan pula pentingnya dibentuk asosiasi dewan pengawas PDAM seluruh Indonesia ini.
Demikian dipaparkan Ketua Deklarator/Dewan Pengawas Padang Pariaman John Kenedi Martin. Pihaknya tengah merencanakan pengukuhan asosiasi ini digelar dalam Musyawarah Nasional I di Hotel Ciumbuluit, Kamis (4/11).
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum, jelas Jhon, sekitar 85% dari 333 PDAM di Indonesia dalam keadaan sakit. Meski pemerintah sudah mengucurkan dana sebesar Rp 1,4 triliun untuk seluruh PDAM, namun tetap saja masih ada yang sakit. “Kami melihat rata-rata sakitnya, dalam hal manajemen,” ujarnya seraya menambahkan PDAM bisa dikatakan sehat bila perusahaan tersebut bisa meraih keuntungan di atas 25% dari biaya operasional.
“Versi menteri PU menyebutkan PDAM sehat bila perusahaan tersebut bisa meraih keuntungan di atas 25% dari biaya operasional, sementara kalau versi dewan pengawasnya bila PDAM bisa mengelola dengan baik suntikan dana dari pemerintah,” katanya.
Namun demikian, diakui Jhon, Ada beberapa PDAM yang masuk dalam kategori sehat yang bisa mengelola dengan baik suntikan dana dari pemerintah. Diantaranya, rinci Jhon, PDAM Tirtawening Kota Bandung, Surabaya, dan PDAM Semarang.
Pada acara Musyawarah Nasional Asosiasi Dewan Pengawas PDAM Seluruh Indonesia tersebut selain dihadiri langsung Ketua Deklarator/Dewan Pengawas Padang Pariaman John Kenedi Martin, juga tampak hadir Sekretaris Koordinator Deklarator/PDAM Kota Bandung, M. Iqbal Abdul Karim, Anggota Deklarator/PDAM Aceh Utara H. Abd. aziz dan Sugeng (PDAM Aceh Tengah). (Herdi)