Dirut LPP TVRI Iman Brotoseno Sambut Baik Rencana Kolaborasi dengan Kementerian Ekraf

Menteri Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya didampingi Direktur Utama LPP TVRI Iman Brotoseno. (Photo: San)

BANDUNG, LINTAS JABAR – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) siap berkolaborasi dan bekerjasama dengan LPP TVRI dalam mengaktivasi creatif hub TVRI serta membangun minat dan meningkatkan kualitas kemampuan dalam ekonomi kreatif termasuk sektor konten kreator yang kini tengah hits.

Bahkan Kementerian Ekonomi Kreatif akan terus berupaya bekerjasama untuk mengembangkan industri kreatif di berbagai daerah di Indonesia termasuk dengan TVRI. Dengan harapan meningkatnya kemampuan kreativitas anak-anak bangsa dalam menghasilkan konten-konten yang berkualitas serta memiliki nilai komersil ke depannya.

Hal itu diungkaokan Menteri Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya pada kegiatan Workshop Produksi Iklan yang diselenggarakan LPP TVRI, di Studio 1 Stasiun TVRI Jawa Barat Rabu 8 Januari 2025.

Teuku Riefky Harsya pun mengapresiasi diselenggarakannnya Workshop Produksi Iklan oleh LPP TVRI sebagai upaya membangun dan mengembangkan minat dan kemampuan generasi muda dalam sektor periklanan sebagai bagian dari industri kreatif.

Sedang Direktur Utama LPP TVRI Iman Brotoseno sangat menyambut baik atas rencana kolaborasi Kementerian Ekonomi Kreatif bersama LPP TVRI.

Pada workshop tersebut, Direktur Utama LPP TVRI Iman Brotoseno pun didapuk menjadi salah seorang narasumber yang memberikan materi terkait story telling dunia periklanan.

Iman Brotoseno memaparkan yang pada intinya seorang konten creator dalam membuat iklan harus memetakan target audiens dan memastikan konten yang dibuat tepat sasaran. Agar konten yang dibuat lebih tepat sasaran maka bentuk komunikasi yang dibutuhkan sangat menentukan. Apakah bentuknya hardsell, soft sell atau story telling.

Dalam story telling, dirinya membahas lengkap soal soft selling atau hard selling serta pendekatan story telling berkaitan dengan target audiens.

Begitu pun, story telling berbasis ide lokalitas serta semakin kreatif dan menariknya iklan disertai semakin lama iklan tersebut tersimpan dalam ingatan audiens atau pendengar akan semakin baik. Sebab hal tersebut akan membuat pengenalan branding semaikn bagus.

“Dalam produksi iklan, dapat dibuat dengan kebiasaan di tengah masyarakat atau bisa juga story telling iklan berbasis humor,” terangnya.

Workshop Produksi Iklan diikuti peserta yang didominasi para mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual dari perguruan tinggi di Jawa Barat. Disamping juga diikuti sebanyak 150 karyawan TVRI Jawa Barat.

Para mahasiswa tampak antuasias mendengarkan paparan dari para narasumber yang dihadirkan sebagai pemberi pemateri dari berbagai kalangan profesional di bidang periklanan.

Sedangkan Budiman Hakim Story teller/creative advisor materi yang disampaikannya terkait penulisan naskah iklan.

“Naskah dalam produksi iklan sangat memegang peranan penting agar konten yang dikemas dapat diterima oleh konsumen atau target audiens strateginya bisa digunakan narasi atau hanya sekedar title,” katanya.

Adapun Konsultan Komunikasi Pemasaran Djito Kasilo memaparkan materi yang disampaikannya adalah cara merawat brand para konten kreator sejak awal harus bisa merawat sekaligus memiliki unique selling poin.

“Branding bisa nama akun, nama produk, nama komunitas yang harus siap dalam pertempuran mengingat banyak brand mirip dan serupa”, paparnya.

“Apa yang membuat beda brand kita dengan kompetitor. Jika dikaitkan dengan program televisi. Apa yang membuat diferensiasi program kita dengan program televisi lain,” tuturnya.

Sedangkan Eugene Panji Sutradara, materi yang disampaikan terkait Teknik Penyutradaraan. Pengalaman dari seorang konten kreator & Pembuat Film Iklan hingga bisa memberi inspirasi kepada konten konten kreator.

LPP TVRI berharap kegiatan workshop tersebut bisa memproduksi dan mempromosikan produk sehingga ke depan bisa menjadi lapangan kerja baru. Sebagai informasi TVRI Jawa Barat pun sudah empat tahun berturut turut menyelenggarakan Festival Film Pendek (FFP) TVRI Jawa Barat. Peserta yang mengikuti kegiatan ini dari tahun ke tahun selalu meningkat.

Pelaksanaan FFP tersebut tahun terakhir pada Desember 2024 yang lalu, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan FFP sebanyak 306 orang atau judul. (*San)