Arif Hamid Rahman Tekankan Agar Gubernur Jalin Komunikasi Seluasnya

BANDUNG, LJ – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat terpilih periode 2019-2024, H. Arif Hamid Rahman, SH menekankan kendati legislator yang menduduki di DPRD Jabar didominasi muka-muka baru namun demikian diharapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ke depan harus bisa mengakomodir seluruh ide serta gagasan pihak legislatif.

H. Arif Hamid Rahman, SH

“Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, harus siap menerima pemikiran-pemikiran baru dari Anggota DPRD Jabar, yang pada periode ini didominasi oleh wajah-wajah wakil rakyat yang notabene sebagai wajah baru,” terang legislator asal Partai Gerindra kepada awak media usai dirinya menerima Surat Keputusan (SK) Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat di Aula Setia Permana, KPU Jawa Barat, di Jalan Garut Kota Bandung, Rabu (14/8/2019).

Menurutnya, pihak eksekutif harus membuka komunikasi seluas-luasnya kepada seluruh legislatif yang kini duduk di DPRD Jabar. Hal itu ia tegaskan agar sinergitas antara legislatif dan eksekutif dapat terus terjaga disamping pula upaya percepatan pembangunan di Jabar bisa terealisasi dengan baik dan cepat.

“Pemerintah harus berani membuka komunikasi yang luas dengan legislatif, supaya sinergitas pembangunan Jabar cenderung lebih cepat sesuai dengan harapan masyarakat. Hal ini tentunya butuh keberanian sikap dari seorang gubernur sebagai kepala daerah,” tegasnya.

Bukan hanya itu, mantan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Bandung ini memandang komunikasi terbuka yang dijalin antara legislatif dengan eksekutif alih-alih hal tersebut adalah semata untuk mendorong terciptanya sinergitas pembangunan yang merata.

“Tentu saya harapkan gubernur bisa membuka komunikasi yang baik supaya kita lebih sinergi. Dan secara histori, saya dengan RK (Ridwan Kamil.red) pernah bermitra bersama-sama membangun Kota Bandung saat beliau masih menjabat walikota dan saya duduk di DPRD Kota Bandung,” papar politisi muda yang pernah juga mencatatkan diri sebagai Bakal Calon Walikota Bandung.

Sambungnya, meskipun Jawa Barat memiliki sosok gubernur yang kreatif dan inovatif tetapi jangan lantas pula dipungkiri sebab pemikiran itu juga tidak terlepas dari peran pemikiran para anggota legislatif.

“Tentunya kita memiliki gubernur yang sangat kreatif dan inovatif juga sangat paham bagaimana menjalankan roda birokrasi atau pemerintahan. Tapi tidak cukup sampai disitu, sebab inovasi harus didukung dan bersinergi dengan pokok pikiran legislatif,” tegasnya.

Oleh karenanya, sambung Arif, Gubernur Jabar harus siap menerima pokok-pokok pikiran dari seluruh anggota legislatif dengan harapan dapat duduk bersama menyoal bagaimana pembangunan Jawa Barat dapat terlaksana dengan baik.

Suasana pada saat penetapan raihan kursi Parpol untuk DPRD Jabar di KPU Jawa Barat, Jalan Garut Kota Bandung, Rabu (14/8/2019).

Sedang menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar Rifqi Alimubarok, sebelumnya KPU Jabar telah menetapkan 120 caleg terpilih DPRD Jawa Barat. Dan Gerindra menjadi partai terbanyak menempatkan kadernya dengan raihan 25 kursi. Hal tersebut berdasarkan hasil rapat pleno penetapan perolehan kursi Pileg 2019 di kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung pada Selasa 13 Agustus 2019.

Bahkan KPU Jabar juga melakukan penetapan kursi partai politik pada calon terpilih berdasarkan hasil putusan mahkamah konstitusi pada 9 Agustus lalu. Dari hasil penetapan kursi, pihaknya menetapkan sebanyak 10 Parpol yang memperoleh raihan kursi dari 16 Parpol peserta pemilu di Jabar.

Dan dari 120 Anggota DPRD Jabar periode 2019-2024 ini, sekitar 62,5 persen didominasi oleh wajah baru (75 orang). Sementara wajah lama hanya 37,5 persen (45 orang).

“Sekarang ada penambahan (kursi di DPRD Jabar). Ada 120 kursi, dari (sebelumnya) 100 jadi 120,” tutur Rifqi.

Adapun, parpol yang memperoleh kursi DPRD Jabar yakni Partai Gerindra (25 kursi), PKS (21), PDI Perjuangan (20), Partai Golkar (16), PKB (12), Partai Demokrat (11), PAN (7), Partai Nasdem (4), PPP (3), dan Partai Perindo (1).

“Dari 120 yang terpilih, ada 45 orang petahana atau sekitar 37 persen. Dan sebanyak 75 anggota DPRD akan diisi oleh muka-muka baru yang berkisar mencapai 63 persen. Jadi, sekarang mayoritas anggota DPRD Jawa Barat adalah wajah baru dan sekitar 19 persen anggota DPRD Jabar adalah perempuan,” tambahnya.

Rifqi pun berharap, bersama para calon terpilih anggota DPRD Jabar periode 2019-2024 bisa membangun demokrasi di Jabar yang lebih baik. (Red)

Tinggalkan Balasan