BANDUNG, LJ – Knowledge Management Society Indonesia (KMSI) kembali mengadakan Knowledge Management (KM) Summit ke-3, tahun 2019. Hal itu sejalan dengan program pemerintah khususnya pada pembangunan sumber daya manusia yang unggul.
KM Summit 2019 ke 3 ini sendiri mengangkat tema “Innovative Learning To Re Use Knowledge Asset In Corporation and Public Services at Society 5.0 Era”. Tema tersebut diambil sebagai tema lanjutan dari KM-Summit 1 dan KM-Summit 2.

Dalam KM Summit kali ini, KMSI mengundang praktisi dan akademisi di bidang KM dan Innovative Learning untuk bersama-sama mempersiapkan Modal Insani Indonesia menghadapi Era Industri 4.0 dan Era Society 5.0. Dan salah satu inovasi yang dibahas adalah penggunaan gamifikasi sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran.
Sesi awal Keynote Speech disampaikan Founder & Creative Director Learning Games Network USA, Scot Osterweil. Selain itu beberapa pembicara lain diantaranya berasal dari dalam dan luar negeri seperti, Annisrul Waqie (Vice President Quality, System, and Knowledge Management dari Pertamina), Agung Wicaksono (Direktur Utama Transjakarta), Lenny Aziz (Co-Founder SKOR), Seratin D. Talisayon (APO KM Expert Philippines), serta pembicara berkompeten lainnya yang dihadirkan KMSI.
Acara ini sendiri dikemas terdiri dari Seminar dan Workshop yang dibagi menjadi beberapa Panel serta Workshop Parallel.

Disampaikan President of Knowledge Management Society Indonesia, Prof. Jann Hidajat Tjakraatmadja bahwa isu tersebut menjadi penting karena telah terjadinya suatu evolusi dan revolusi manajemen pengetahuan dan proses pembelajaran melalui penggunaan media game-digitalisasi.
Menurut Jann, harus diakui jika Implementasi manajemen pengetahuan di suatu organisasi akan membawa banyak manfaat yang berkelanjutan, khususnya dalam meningkatkan performansi dan daya saing.
“Peran teknologi digital pada saat ini dan kedepannya akan sangat berkontribusi secara signifikan bagi setiap insan dalam organisasi tersebut,” tegas Jann kepada wartawan di Hilton Hotel Bandung, Selasa (5/11/2019).
Jann menilai, jika suatu organisasi. tidak dapat menanggapi secara arif dan bijaksana tentang perkembangan teknologi digital yang begitu cepat ini, maka hal ini akan berbalik menjadi suatu ancaman serius. Oleh karenanya, sambungnya, dalam KM Summit 2019 ini diharapkan dapat memberikan suatu wadah bersama dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman agar didapatkan strategi dan inovasi yang efektif dan efisien.
Disamping juga, melalui implementasi teknologi digital dalam organisasi untuk mempercepat dan mempertahankan bisnis organisasi yang berkelanjutan untuk masa depan.

Menurut Forbes, dikatakan Jann, 90% dari semua startup berakhir dengan kegagalan. Satu-satunya solusi bagi startup untuk bertahan hidup adalah untuk itu belajar lebih cepat daripada siapapun di pasar, sehingga bisnis harus menjadi organisasi pembelajaran.
Untuk itu, Jann menekankan disinilah Knowledge Management menjadi bagian penting dari bisnis. Sebab sambungnya, proses manajemen pengetahuan yang efektif memungkinkan perusahaan untuk mendokumentasikan pengetahuan yang mereka kumpulkan sehingga dapat digunakan kembali dan ditingkatkan.
“Banyak perusahaan yang telah menjalankan KM, tetapi lupa menggunakan kembali pengetahuan untuk kebutuhan bisnis maupun organisasinya. Melalui serangkaian sesi panel dan workshop, peserta akan mendapatkan jawaban terhadap permasalahan tersebut,” tuturnya.

Ditegaskannya, KM-Summit 2019 ini diadakan untuk menawarkan solusi melalui serangkaian sesi seminar bersama dengan sejumlah pakar dan workshop.
“Harapannya, dengan percepatan pembelajaran melalui penggunaan kembali aset pengetahuan. Industri maupun Organisasi Publik dapat mengoptimalkan potensi karyawannya sebagai modal dan sekaligus mampu berkontribusi sebagai sumber penyedia pembelajaran bagi negeri,” pungkasnya.
Selain sesi Plenary dan Panel, KM Summit juga menyajikan banyak pilihan short course workshop. Bentuk short course justru menjadi salah satu daya tarik bagi peserta karena menawarkan sesi yang lebih interaktif dan mendalam. Sementara peserta datang dari berbagai elemen, yaitu praktisi dan akademisi di bidang KM dan Innovative Learning. (Ihsan)