BANDUNG LJ – DPRD Jawa Barat mendorong Pemerintah provinsi Jawa Barat untuk mendirikan balai rehabilitasi HIV AIDS dan Narkoba. Tempat ini akan menjadi bagian dari upaya mencegahan penyebaran dan menekan angka pengidap HIV AIDS dan pengguna Narkoba.
Anggota Komisi V DPRD Jabar Ikhwan Fauzi mengatakan Jabar tergolong provinsi dengan angka pengidap HIV AIDS terbesar bersama dengan Papua dan DKI Jakarta.
“Kita belum punya rumah perawatan HIV AIDS dan Narkoba. Saya sudah berkali-kali mendorong agar ada tempat perawatan khusus. Masa, pengidap HIV AIDS dirawat di rumah sakit jiwa,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (26/5).
Lebih lanjut dikatakan legislator dari PDIP ini, peningkatan jumlah pengidap HIV sejalan dengan jumlah pengguna narkoba. Pengguna narkoba punya kecenderungan mengidap HIV AIDS yang sangat tinggi akibat penggunaan jarum suntik secara bersama-sama.
Menurutnya, pengidap HIV AIDS butuh tempat khusus karena sudah divonis seperti orang bersalah oleh masyarakat. Dan mereka kerap dikucilkan.
Dia tidak menyalahkan lokalisasi sebagai biang keladi penyebar HIV AIDS. Justru, dia menyebut lokalisasi mampu mencegah penyebaran penyakit tersebut.Dengan alasan medis, keberadaan lokalisasi kata dia akan mencover dan mengontrol penyebaran HIV.
Ditambahkan Ikhwan Fauzi ,jika tidak ada lokalisasi, maka kata wakil rakyat yang juga dokter ini, dikhawatirkan akan menyebar ke berbagai tempat seperti karoke, panti pijat sehingga menyulitkan dalam pengawasan,pungkasnya. (Ydi)