Bandung (Lintasjabar.com),- DPRD Jabar studi banding ke Provinsi Kalimantan Barat. Studi banding, dimaksudkan untuk meninjau bagaimana keberhasilan program transmigrasi asal Jabar di Provinsi tersebut.
Pada kegiatan studi banding ke salah satu Kabupaten di Kalbar, tercatat adanya 25 KK transmigran asal Jabar atau sebanyak 300 orang . Mereka berasal dari beberapa daerah di Jabar antara lain : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Karawang.
Para transmigran tersebut, sudah berada di lokasi transmigrasi selama 1 tahun karena mereka berangkat ke lokasi transmigrasi pada tahun 2010. Para transmigran di lokasi tersebut, dalam kegiatan kunker mengemukakan bahwa mereka senang di daerah tersebut karena ada beberapa aktivitas di daerah transmigrasi yang disenangi oleh transmigrasi asal Jabar.
Adanya fakta tersebut, menunjukkan program transmigrasi dari Jabar dinilai sukses, ungkap Anggota Komisi E DPRD Jabar, Drs.H.Yod Mintaraga MPA di Bandung. Lebih lanjut dikatakan legislator dari Partai Golkar ini merujuk kepada laporan Disnaker setempat, para transmigran yang ditempatkan di lokasi tersebut pada umumnya setiap tahun bisa berangkat menunaikan ibadah haji, rata-rata sebanyak 20 orang per tahun.
Hal tersebut, menunjukkan kegiatan transmigrasi memberikan dampak berupa peningkatan kesejahteraan ekonomi para transmigran. Dengan temuan tersebut, para transmigran asal Jabar juga berpeluang dapat meningkatkan taraf kesejahteraan para transmigran.
Di daerah transmigrasi tersebut, masalah kesejahteraan berpeluang untuk terus berkembang karena di daerah tersebut, para transmigran diberikan lahan untuk usaha kelapa sawit seluas 2 Ha per orang. Untuk pengembangan usaha kelapa sawit dinilai dapat menunjang peningkatan kesejahteraan para transmigran karena kelapa sawit dapat dipanen dalam hitungan waktu 3,5 tahun.
Dengan mempertimbangkan adanya kesuksesan dalam program transmigrasi , maka program tersebut layak dilanjutkan. Melihat kondisi para transmigran asal Jabar di salah satu daerah di Kalbar, dari sisi lokasi sangat jauh karena dari pusat kota menuju lokasi memerlukan waktu tempuh pulang pergi 16 jam, melihat kondisi tersebut dalam rangka perbaikan program transmigrasi ke depan, Pemprov. Jabar sebaiknya mencari tempat yang tidak terlalu jauh.
Solusi berikutnya, transmigrasi lokal masih perlu juga digalakkan. Oleh karenanya Pemprov. Jabar dapat menginventarisir daerah mana saja di Jabar yang masih tidak terlalu padat jumlah penduduknya, tetapi mempunyai potensi lokal ekonomi yang bisa dikembangkan. (Zaen)