BANDUNG, LJ – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PW GPII) Jawa Barat dalam pernyataan sikapnya mengutuk keras atas insiden serangan atau tindakan terorisme di dua mesjid di Kota Christchurch Selandia Baru.

Di dalam pernyataan sikapnya, selain mengutuk keras, GPII Jabar juga menuntut pemerintah Selandia Baru melalui pemerintah Indonesia untuk mengusut tuntas motif serangan terorisme di Christchurch, apalagi ada dua korban WNI yang ikut tertembak.
Disamping itu, mendesak pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dan mengawal kasus ini, agar pelaku ditindak tegas dan dihukum seberat-beratnya. Juga mendukung pemerintah Indonesia bergerak aktif melindungi WNI di Selandia Baru.
Dan terakhir, GPII secara tegas menolak segala bentuk terorisme di dunia, aksi di Christchurch mengingatkan kita semua bahwa saudara-saudara muslim kita di belahan dunia lain pun masih ada yang belum bisa beribadah dengan aman dan nyaman.
Dalam penyataannya tersebut, dituliskan pula bahwa pada hari Jumat, 15 Maret 2019 menjadi hari yang kelam untuk umat muslim dunia, khususnya umat Islam di Selandia Baru. Hari baik ini dinodai tragedi berdarah serangan brutal dari kelompok teroris yang melakukan tembakan secara membabi buta ke jamaah di dua mesjid yang berada di kota Christchurch Selandia Baru, yaitu mesjid Al-Noor di Deans Avenue dan mesjid Linwood Avenue.
Korban meninggal diperkirakan lebih dari 40 jiwa dan tidak kurang dari 20 orang menderita luka berat. Bahkan disinyalir ada dua orang WNI yang menjadi korban tembakan.
Berbagai media menyebutkan bahwa motif pelaku diduga karena propaganda anti Islam dan anti imigran dari kelompok ekstrim kanan. Apapun alasannya, ini merupakan tindakan biadab, aksi terorisme yang direncanakan dengan matang. Empat pelaku sudah diamankan oleh pihak keamanan, namun belum tentu tidak terjadi serangan susulan. Motif dan tujuan para pelaku sedang dipelajari secara seksama.
Insiden terorisme ini mencoreng nama baik Selandia Baru. Selain dikenal sebagai negara paling aman, Selandia Baru juga aktif dalam penyelenggaraan the Third Asia-Pacific Regional Interfaith Dialogue di Waitangi, Selandia Baru, tahun 2007. Selandia Baru pun menggagas Moslem Youth Leaders Exchange Program dengan mengundang cendekiawan muda Muslim dari Indonesia untuk melakukan speaking tour ke Selandia Baru. Maka wajar jika tindakan teroris yang mengerikan ini dikecam seluruh dunia, tragedi ini mengusik rasa kemanusiaan semua orang.
Surat Pernyataan sikap resmi yang ditandatangani Ketua Umum PW GPII Jabar, Irwan Sholeh Amir itu dibuat sebagai bentuk rasa solidaritas sesama umat Islam. Tak ketinggalan GPII Jabar menyampaikan rasa duka mendalam untuk para korban dan keluarga yang mengalami tragedi di Christchurch. (***)