TASIKMALAYA LJ – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dari Fraksi PAN, Haerudin, S.Ag MH melakukan kembali sosialiasi Empat Pilar sebagai pedoman berbangsa dan bernegara. Dihadapan tokoh masyarakat serta ratusan peserta yang hadir, sosialisasi empat pilar, menurutnya bentuk serta upaya mengingatkan kembali tentang bagaimana seluruh pihak berkontribusi, berkorban yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
Dikatakan Haerudin yang berasal dari Dapil Jabar XI, pengamalan empat pilar diantaranya Pancasila dan UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika juga diharapkan menciptakan manusia Indonesia yang penuh empati, beragama, cinta NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Eksistensi Negara Republik Indonesia (NKRI), sambungnya akan semakin kokoh seiring dengan terjadinya penguatan karakter bangsa. Karakter bangsa itu bersumber dari dari empat pilar kebangsaan yang telah menjadi landasan pokok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Ke empat pilar ini telah menjadi kunci dalam mengelola keutuhan bangsa Indonesia. Pilar-pilar negara ini juga yang membuat bangsa kita disegani oleh bangsa-bangsa lain. Karena pilar-pilar bangsa ini menjadi dasar dalam mengelola negeri yang terdiri dari tebaran pulau dan kepulauan yang berjumlah sekitar 17.000 pulau dan sedikitnya 500 suku dan jumlah penduduk mencapai 237,6 juta jiwa,” ujarnya di Aula Yayasan Islam Al Mukarrim Kecamatan Pancatengah Kab Tasikmalaya, Sabtu (19/11).
Oleh karena itu, menurut Haerudin, dalam rangka memperkuat karakter bangsa diperlukan sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada segenap elemen bangsa baik pada aparat pemerintahan, partai politik, organisasi masyarakat maupun para pelajar.
Harudin menegaskan, proses sosialisasi empat pilar kebangsaan ini bisa diintegrasikan dengan berbagai even yang telah berjalan sehingga bisa lebih efektif dan tepat sasaran. Khusus sosialisasi terhadap para pelajar yang merupakan generasi harapan bangsa, maka sosialisasi empat pilar kebangsaan bisa diintergrasikan ke dalam mata pelajaran yang sudah ada seperti: Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama.
Usai acara sosialisasi, Kepala Desa Neglasari, Syaefudin mengharapkan kegiatan serupa agar terus secara kontinyu dilaksanakan sebab pedoman berbangsa dan bernegara tidak sedikit di kalangan anak-anak muda dirasakan sudah mulai luntur. (Tono/San)