Inisiasi Pembentukan Mitra Wisata Utama

BANDUNG (Lintasjabar.com),- Kota Bandung harus mengantisipasi kejenuhan wisatawan yang datang ke kota ini. Jika tidak dilakukan langkah-langkah untuk mengatur kunjungan wisatawan, dikhawatirkan akan terjadi kejenuhan wisatawan. Untuk itu Pemerintah Kota Bandung hendaknya memiliki konsep yang mengatur ambang batas kunjungan wisatawan, yang sesuai dengan daya dukung kotanya.

“Tanpa konsep seperti itu, dikhawatirkan pada satu titik tertentu industry wisata di Kota Bandung bisa kolaps, karena kejenuhan wisatawan dan penolakan warganya,” ujara Kadisparbud Jabar, Ir. H. Herdiwan Iing Suranta, MM kepada wartawan Selasa (05/10).

Dikatakannya, kunjungan wisatawan yang membeludak setiap akhir pekan, tidak ditopang oleh daya dukung yang memadai. Akibatnya, setiap akhir pekan Kota Bandung selalu macet karena dipenuhi oleh wisatawan, dan membuat warga kotanya sendiri tersingkir.

“Kita sering mendengar ada warga kota yang mulai mengeluhkan situasi itu. Kalau menurut saya itu sudah menjadi ciri, bahwa warga Kota Bandung mulai tidak nyaman dengan kunjungan wisatawan. Jangan sampai Pemerintah Kota Bandung membiarkan warganya menjadi anti wisatawan,” kata Herdiwan.

Bahkan variasi objek wisata pun harus mulai dipikirkan. Diterangkan Herdiwan, selama ini sebagian besar pendapatan wisata di Kota Bandung berasal dari wisata belanja. Nilai pendapatannya dalam setahun mencapai Rp 600 miliar. Padahal, wisata belanja adalah salah satu kegiatan wisata yang cepat membuat jenuh. Kegiatan wisata yang umurnya relatif lama, justru wisata budaya, yang di Bandung sendiri tampaknya kurang berkembang.

Pada kesempatan itu juga, Herdiwan juga menyayangkan sikap Kota Bandung yang tidak mau berbagi wisatawan dengan daerah lain. Seharusnya, Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata utama, bisa mempromosikan daerah wisata lain di seluruh Jawa Barat. Sehingga, wisatawan tidak hanya tahu tentang Kota Bandung saja.

“Kita lihat, di Kota Bandung tidak terlihat upaya untuk mempromosikan daerah lain di Jawa Barat sehingga terkesan kita saling bersaing dengan tetangga sendiri. Padahal seharusnya Kota Bandung bsa difungsikan juga sebagai etalase wisata Cirebon, Garut, Tasikmalaya, dan lainnya. Dengan mengenalkan daerah tujuan wisata lain, kunjungan wisatawan ke kota ini juga bisa lebih diatur, tidak semuanya membludak ke Bandung,” kata Herdiwan.

Maka itu, rencananya pada November 2010, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jabar akan menginisiasi pembentukan Mitra Wisata Utama, sebuah konsep yang akan mengedepankan kerjasama di antara daerah-daerah tujuan wisata di Jawa Barat. Seperti halnya yang terjadi di Bali sebagai provinsi yang mengedepankan konsep wisata yang terintegrasi di daerahnya.

“Promosi yang dilakukan di Bali tidak parsial malah menyeluruh, tidak hanya Kuta tetapi Bali keseluruhan, kunjungi Bali. Saya juga ingin Jawa Barat juga memiliki konsep seperti itu, agar daerah-daerah tujuan wisata di Jawa Barat bisa hidup semua,” kata Herdiwan. (Ihsan)

Tinggalkan Balasan