BANDUNG LJ – Dalam menyongsong kegiatan penganugerahan Bandung Awards 2017 yang rencana puncak kegiatannya akan dilaksanakan pada 13 Februari 2017 di tahun ke empat ini, akan banyak melibatkan berbagai stakeholder, baik dari pihak pemerintah, swasta, maupun dari organisasi kepariwisataan.
Bagaimana tidak, semua elemen tersebut akan bersama-sama bergandeng tangan bersatu demi memajukan kualitas dan strategi kepariwisataan di tanah air. Termasuk menyatukan berbagai unsur bidang pemasaran terkait kepariwisataan dan menyelaraskan strategi bersama terkait kepariwisataan.
Tak ketinggalan pula, unsur wartawan sebagai sosial kontrol juga ambil bagian dalam mengisi peran dan fungsinya bahkan dipandang menjadi kekuatan baru dalam memajukan kepariwisataan di Bandung dan sekitarnya.
Media dinilai menjadi salah satu faktor penting dalam melakukan langkah strategis membangun dan mempromosikan serta memajukan kepariwisataan di tanah air.
Atas dasar itulah, sehingga lahir pembentukan Indonesian Tourism Journalist Associataion (ITJA) yang rencananya akan dideklarasikan dihadapan para pelaku kepariwisataan di kegiatan Penganugerahan Bandung Awards 2017.
“Pembentukan ITJA sendiri untuk memperlihatkan kekuatan peranan wartawan yang tergabung dari berbagai media yang konsen pada dunia kepariwisataan, khususnya di Bandung Raya. Diantaranya Metropolitan Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan daerah di sekitarnya,” ujar Jack Fabrian Rusdi sebagai penggagas ITJA sekaligus juga Pendiri Bandung Award di Hotel Grand Pasundan Bandung, Rabu (18/1).
Ke depan, sambung Jack, para pengurus ITJA akan diisi dari orang-orang profesional yang bergerak di bidang pariwisata, serta profesi wartawan yang memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun kepariwisataan.

Kemudian, diharapkannya setelah terbentuknya ITJA, akan segera disusun jadwal pertemuan diskusi secara intens dalam menyiapkan agenda pembahasan pembentukan struktur kepengurusan disamping juga program strategis lainnya.
“Dunia Pariwisata, ruang lingkupnya tidak hanya berbicara di tingkat lokal saja, namun harus secara Global. Maka dengan adanya asosiasi ini, ke depan akan lebih memudahkan pergelaran event-event kepariwisataan,” pungkasnya. (Ihsan)