KAB. BANDUNG LJ – Dalam menumbuhkembangkan dakwah, Majelis Ta’lim Daarul Ilmi (MTDI) Alumni Pesantren Persatuan Islam (PPI) Bandung Angkatan 95 menggelar kajian umum bersama KH. U. Jalaludin di Pesantren Al Ma’ruf, Kp. Awi puncak Ds. Cibodas Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, Minggu (25/12).
Dikatakan Ketua MTDI PPI 95, Asep Supriyadi, kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan minat orangtua menitipkan anak-anaknya di pesantren, disamping juga menanamkan pemahaman dan pendidikan keagamaan di masyarakat.
“Semoga dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk ummat sesuai kemampuan. Hablum minalloh dan habluminnas. Apa yang kami bisa lakukan hari ini adalah sebagai bentuk dari sedikit kepedulian, namun mudah-mudahan dapat menginspirasi elemen lainnya untuk melakukan hal yang sama,” ujar Asep dihadapan ratusan peserta yang hadir.
Acara kajian umum diisi pula dengan pembagian Al-Quran kepada santri tahfid sebanyak 60 buah, serta pembagian paket untuk guru plus bantuan kadeudeuh berupa uang.
Di tempat yang sama, diungkapkan Bendahara MTDI PPI 95, Irwan Innayaturrahman selepas kegiatan kajian umum pihak MTDI PPI 95 beserta pengurus pesantren Al Ma’ruf akan melakukan pengembangan ekonomi pesantren melalui ternak domba.
Ditegaskannya, pengembangan ekonomi tersebut guna menunjang tingkat perekonomian pesantren Al Ma’ruf. Lebih dari itu, lanjut Irwan, bagaimana menciptakan kemandirian ekonomi di kalangan pesantren serta tingkat partisifasi santri dalam menyokong pengembangan tersebut.
MTDI PPI 95 sendiri kerap melakukan bakti sosial diantaranya khitanan massal, pengajian umum, santunan kepada anak-anak yatim piatu serta panti jompo.
Sedang ditegaskan Ketua Alumni KAPPI 95, Herdiana atau yang biasa disapa Acil, pesantren dengan berbagai potensi strategis yang dimilikinya, layak untuk menjadi lokomotif ekonomi syariah. Disisi lain kemajuan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia sangat memerlukan peran pesantren.
“Hal ini karena sampai saat ini pesantren masih menjadi institusi pendidikan Islam yang paling besar dan berpengaruh serta menjadi pusat pengkaderan ulama dan da’i yang legitimed di masyarakat. Apalagi sebenarnya produk-produk ekonomi syariah adalah kekayaan pesantren,” paparnya.
Dirinya juga menyatakan kekuatan pesantren adalah kemampuannya menggiring manusia kepada alqur’an. Untuk itu, pihak Kappi 95 sangat mengapresiasi komunitas-komunitas Al Quran terlebih pesantren, dalam upaya menjaga keselamatan bangsa negara.
“Karena dengan Al Quran-lah, Allah SWT memberikan nilai kemulyaan dan kepekaan kemanusiaan. Maka dari itu, jangan tinggalkan Al Quran dimana pun kita berada,” tandasnya. (San)