Parlemen Mengabdi, Taufik Hidayat Tegaskan Semangat Pancasila tak Boleh Luntur

Ketua DPRD Jabar, Brigjen TNI (Purn) Taufik Hidayat saat memberikan sambutan pada acara Parlemen Mengabdi di Gd. Merdeka Bandung, Jumat 21 Juni 2024.

BANDUNG, LINTAS JABAR – Hari Lahir Pancasila merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia dalam merenungkan kembali butir-butir Pancasila dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti diketahui, tepat 54 tahun lalu, Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Ir Soekarno, meninggal dunia. Perannya dalam memimpin Indonesia dan berbagai gagasannya dalam menghidupkan nilai-nilai Pancasila terus dikobarkan, diantaranya melalui kegiatan bertajuk Parlemen Mengabdi.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Jabar, Brigjen TNI (Purn) Taufik Hidayat dalam sambutannya pada acara Parlemen Mengabdi dengan tema seminar yang diusung ‘Pancasila Untuk Dunia’ di Gedung Merdeka Kota Bandung, Jumat (21/6/2024).

Parlemen Mengabdi sendiri diselenggarakan DPRD Provinsi Jawa Barat yang bertepatan dengan hari peringatan wafatnya Ir Soekarno, Jumat 21 Juni 2024, di Gedung Merdeka, Kota Bandung.

 “Sekarang jangan hanya ucapan, tapi langsung perbuatan. Sekarang harus lebih hebat lagi, dari SD sampai Perguruan Tinggi harusnya terus belajar Pancasila. Supaya semangat Pancasila tidak luntur, tapi bertambah baik,” katanya.

Taufik juga berharap agar rangkaian kegiatan ini segera berlangsung cepat sehingga para pesertanya bisa secara langsung mengaplikasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya berharap kita semua cepat berdiskusinya, jangan kelamaan berdiskusi, langsung pengaplikasian di kehidupan sehari-hari. Mali menggali pemikiran-pemikiran yang menjadi isi Pancasila,” katanya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengapresiasi DPRD Jabar yang berupaya terus menghidupkan Pancasila, diantaranya melalui kegiatan Parlemen Mengabdi.

Ia pun berterima kasih kepada para pendidik Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yang telah mengajarkan ideologi negara dengan kreatif menjadi pelajaran menarik bagi para peserta didik.

“Dengan tema “Pancasila untuk Dunia”, kita ingat kembali Soekarno menyatakan bahwa setiap bangsa besar harus ditopang ideologi, ideologi yang memuat pedoman dan cita-cita kehidupan berbangsa bernegara,” kata Bey.

Ia pun mengingatkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Merdeka, yang pada 1955 membuat Indonesia sangat berperan di kancah internasional dan menjadi inspirasi bagi kemerdekaan bangsa di Asia dan Afrika, yakni Konferensi Asia Afrika.

“Hal ini karena Pancasila. Dengan Pancasila, kita bisa tetap kokoh bersatu dan rukun di tengah krisis dan tantangan dunia,” katanya.

Bey mencontohkan pada masa Pandemi Covid-19, Indonesia menunjukkan kuatnya Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ia ingat bahwa semua orang bergotong royong menuntaskan pandemi ini, bergotong-royong membantu sesama.

“Saat geopolitik memanas, perang saudara di mana-mana, kita tidak ingin ini terjadi di Indonesia. Makanya Pancasila harus dirawat dan dipupuk dalam tindakan nyata. Saya titip kepada warga Jabar agar menjaga kerukunan dan persatuan, jangan mau dihasut. Jangan lakukan perundungan, ingat, itu bukan budaya kita. Budaya kita saling menyayangi,” katanya.

Selain seminar bertemakan “Pancasila untuk Dunia” digelar juga lomba artikel dengan tema “Pancasila atau Bung Karno” bagi dosen dan mahasiswa pascasarjana, lomba content creator tema “Pancasila” untuk siswa SMA, dan lomba vlog konsep live report tema “Pancasila atau Bung Karno” untuk mahasiswa dan perguruan tinggi juga turut memeriahkan rangakaian acara.

Dalam seminar itu, penyelenggara kegiatan menghadirkan tiga narasumber diantaranya Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Bedi Budiman., S.IP., M.Si, Kepala BSKLN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Dr. Yayan G. H. Mulyana serta Akademisi Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Yudi Latief., MA., Ph.D. (san)