BANDUNG LJ – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mulai menerapkan e-budgeting. Sistem transparasi dalam penyusunan anggaran ini akan mulai diterapkan pada 2017 mendatang.”Akan ada banyak perubahan luar biasa di Bandung,” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota Jalan Wastukancana, Selasa (24/5).
Ridwan mengakui, selama ini banyak kegiatan Pemkot yang tidak optimal dalam pelaksanaannya. Pasalnya selama ini pihaknya tidak memiliki tim audit kegiatan kepemerintahan.
“Karena itu tahun depan kita akan memiliki tim audit smart city. Nah dengan e-budgeting akan diketahui setiap kegiatan seperti apa,” ucapnya.
Menurutnya dengan e-budgeting, setiap SKPD nantinya harus memberikan detail program kegiatan. Jika tidak, Pemkot bakal menolak tegas setiap kegiatan yang diajukan. Anggaran pun baru bisa didapat setelah proses kegiatan disetujui.
Siapa yang tidak mendetailkan program, akan dicoret. Kalau dulu kan dikasih plafonnya baru bikin program. Sekarang terbalik, dibuat dulu programnya baru dikasih anggarannya, sehingga akan banyak efisiensi,” ujar dia.
Ditambahkannya Kota Bandung memiliki kegiatan cukup tinggi. Dalam satu tahun, Kota Bandung memiliki kegiatan di atas 15 ribu. Hal ini tentunya terpaut jauh dengan kota-kota lainnya seperti Surabaya.
“Surabaya hanya setengahnya. Tahun depan kita akan efisienkan. Sebelum ada e-budgeting susah untuk pemetaannya, itu niat positifnya. Kan ukuran keberhasilan bukan serapan anggaran, tetapi kebermanfaatan kepada masyarakat,” jelas dia.
Penerapan e-budgeting merupakan jawaban terhadap reformasi birokrasi. Dengan teknologi, dia yakin penyakit-penyakit seperti korupsi dan anggaran yang tidak efisien bakal tertutup sehingga diharapkan tidak ada lagi istilah anggaran siluman. (Herdi)