Perbaikan Jalan Bandung-Rancabuaya Tuntas Awal 2012

KAB. GARUT (Lintasjabar.com),- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan pembangunan infrastruktur jalan di Jawa Barat bagian selatan terus digenjot. Hal itu dibuktikan dengan mengupayakan percepatan penanganan jalan milik provinsi, khususnya Cisewu-Cukul sepanjang 15 kilometer. Jalan sepanjang itu akan menghubungkan Bandung-Rancabuaya, Kabupaten Garut. Sehingga total panjang jalan mulai Bandung hingga Rancabuaya sejauh 114,860 kilometer. Diantaranya merupakan jalan relokasi sepanjang 5 kilometer menggantikan jalan yang rawan longsor di kawasan Talegong.

Lebih lanjut Heryawan menjelaskan, proses perencanaan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2008 lalu. Jalur Bandung-Rancabuaya melintasi sejumlah wilayah antara lain Pangalengan, Cukul, Cisewu hingga Rancabuaya.‘’Jalan poros tengah selatan Jabar ditargetkan rampung akhir tahun 2011 atau awal 2012,’’kata Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan saat kunjungan kerja di Kampung Pasir Awi, Desa Sukamulya, Kabupaten Garut, Kamis (14/10).

Menurut Heryawan anggaran yang dialokasikan untuk peningkatan kualitas jalan provinsi  Cukul-Cisewu tersebut pada tahun 2010 mencapai Rp 33 miliar.  Jalur Cukul-Cisewu merupakan jalan relokasi yang sebelumnya terkena longsor. Diharapkan pada tahun 2011 dan 2012 mendatang, total anggaran untuk perbaikan jalan Bandung-Rancabuaya mengalami peningkatan hinga mencapai Rp 200 miliar. Semua dibiayai melalui mekanisme pola kontrak tahun jamak. Dimana target panjang jalan yang akan ditingkatkan kualitasnya mencapai 32,353 kilometer. Kelak lebar jalan yang dilalui mencapai 6 meter.

Percepatan proses peningkatan jalan Bandung-Rancabuaya merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan akses jalan bagi peningkatan kesejahteraan warga.‘’Pergerakan warga dan barang akan lebih cepat daripada biasanya,’’cetus Heryawan. Hasil produk pertanian dan barang yang diproduksi warga akan lebih cepat ke tujuan. Dengan demikian, selain mempercepat arus barang dan manusia, juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kawasan.

Pembangunan jalan pun diharapkan menciptakan pertumbuhan di sekitar kawasan. Rencananya di sekitar jalan akan dibangun sekolah dan sarana masjid. Heryawan mengungkapkan, anggaran untuk perbaikan sarana infrastruktur terutama jalan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 misalnya hanya sebesar Rp 330 miliar, tahun 2009 Rp 550 miliar, dan Rp 1,1 triliun pada tahun  2010. Tingginya alokasi dana perbaikan itu, tambah Heryawan, membuktikan mahalnya biaya pemeliharaan dan perbaikan jalan. Sehingga dirinya berharap masyarakat bisa menjaga sekaligus merawat fasilitas jalan yang dibangun dengan biaya mahal itu.

Sementara Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, M. Guntoro, mengungkapkan, proses pembangunan jalur poros tengah Bandung-Rancabuaya awalnya terkendala oleh labilnya kondisi tanah, khususnya di kawasan Cukul. Kondisi tersebut, mengundang pertanyaan sejumlah anggota DPRD Jabar terkait proses peningkatan dan perbaikan jalan provinsi itu. Karenanya anggota dewan mengusulkan agar lintasan jalur tersebut diubah. ‘’Memang ada yang rawan longsor, namun kini sudah diperbaiki dan dialihkan jalurnya,’’ ungkapnya.

Peningkatan kualitas jalan lintas Bandung-Rancabuaya pada tahun 2010 baru mencapai kawasan Talegong, Kabupaten Garut. Selanjutnya pada tahun 2011 ke depan, proyek perbaikan terus dilanjutkan hingga Rancabuaya. Tentunya diharapkan, dengan akses itu semakin mempermudah warga di selatan Jawa Barat. Dalam kaitan itu, Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara, menambahkan, proses perbaikan dan perawatan jalan yang dilakukan Pemprov harus didukung semua pihak. ‘’Dari pantauan selama ini, setiap jalan yang berlobang langsung diperbaiki pemprov,” ujarnya. Kebijakan itu, terang Irfan, menunjukkan besarnya perhatian pemerintah terhadap sarana infrastruktur di Jabar. Ke depan, ia meminta Pemprov semakin meningkatkan perhatiannya terhadap sarana jalan khususnya yang ada di selatan Jabar. (Ful/Zaen)

Tinggalkan Balasan