BANDUNG LJ – Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil bersama Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial dan Direktur RSKIA Taat Tagore melakukan peletakan batu pertama Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung, di Jalan Wahid Hasyim (Kopo) No. 311 , Jumat (5/5/2017).
RSKIA tersebut direncanakan merupakan rumah sakit berstandar internasional dengab luas lahan sekita 7433 M2 dan luas bangunan 45.000 M2.
Menurut Direktur RSKIA Kota Bandung Taat Tagore Pembangunan RSKIA tersebut direncanakan memiliki 2 basement dan 13 lantai dengan rincian, basement 2 terdiri dari GWT, IPSRS dan instalasi jenazah, basement 1 untuk Gizi, kantin, gas medis, loker karyawan dan parkir.
“Sedangkan untuk lantai 1 terdiri dari laboratorium dan radiologi, lantai 2 untuk ruang poliklinik 28 dan farmasi, lantai 3 rehab medik, rekam medik dan ruang Hemodialisa, lantai 4 terdiri dari COSSS,NICU,PICU, CICU, ICU dan HCU, lantai 5 Ok (8 kamar) dan ruang penunjang serta gudang farmasi, lantai 6 untuk ruang administrasi rumah sakit, ruang Diklat dan ruang pertemuan, lantai 7 untuk kamar bersalin dan ruang perinatologi, lantai 8,9,10,11 untuk rawat inap kelas 3,2 dan 1 serta lantai 12 untuk rawat inap VIP,” jelasnya.
Ditambahkan Taat, secara keseluruhan kapasitas tempat tidur sebanyak 523, terdiri dari kelas 3 sebanyak 144, kelas 2 sebanyak 132, kelas 1 sebanyak 64, kelas VIP sebanyak 29, perawatan intensif sebanyak 44, IGD sebanyak 35, kamar bersalin 30 dan Perinatologi sebanyak 45.
Pembangunan RSKIA tahap satu ini dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero), manajemen kontruksi oleh PT Sangkuriang dan perencanaan gedung oleh KSO PT Penta Rekayasa dan PT Pandu Persada.
“Insya Allah pembangunan tahap pertama ini selalu sekitar 8 bulan dan untuk tahap dua dimulai tahun 2018,”ujarnya. Seraya Taat berharap, pembangunan ini beres sesuai rencana dan waktu yang ditentukan.
“Mudah mudahan RSKIA ini susuai dengan yang kita harapkan bisa membantu masyarakat dalam bidang kesehatan,”pungkasnya.
Sementara itu menurut Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil seusai acara mengatakan dengan peletakan batu pertama pembangunan RSKIA ini diharapkan para karyawan lebih semangat, karena bangunan ini kedepannya akan menjadi rumah sakit yang standar internasional.
“Alhamdulillah saat ini kami memulai Rumah Sakit ibu dan anak, visinya harus yang terbaik, standar Singapura, standar internasional,” ujar Ridwan.
Lanjutnya, seluruh pegawai harus melayani dengan fokus kepada masyarakat menengah ke bawah sebagai mayoritas. “Dengan perhatian seperti itu mudah mudahan pelayanan di RSKIA lebih baik,”ujarnya.
Ridwan berharap bangunannya harus yang terbaik, manajemennya pun yang profesional. Selain itu, untuk pelaksanaannya dilakukan dalam 2 tahun anggaran, tahun ini 160 milyar dan tahun depan mungkin hampir sama.
“Mudah mudahan bisa diresmikan pada pertengahan tahun depan, dengan begitu kita naik kelas dengan indeks pembangunan manusia khususnya bidang kesehatan bisa meningkat dan siapapun yang ingin periksa ke RSKIA ini kelasnya sudah internasional,” pungkasnya. (Herdi)