BANDUNG (lintasjabar.com),- Forum Komunikasi Guru Honor Swasta (FKGHS) Kota Bandung meluncurkan kartu asuransi untuk seluruh anggotanya yang berjumlah puluhan ribu.
Manfa’at yang akan didapatkan bagi pemegang kartu asuransi itu, untuk membantu anggotanya berobat, atau rawat inap, termasuk kecelakaan bagi korban yang meninggal dan yang mengalami cacat permanen.
“Untuk biaya rawat inap akan mendapat Rp100 ribu perhari. Sedangkan yang meninggal mendapat santunan Rp10 juta serta cacat tetap akan mendapatkan Rp12 juta,” terang Teti Yuliani, mewakili anggota FKGHS, di Ruangan TK. Yayasan Beribu, Jl. Jembatan Opat Kiaracondong Bandung, Rabu (22/5) sore.
Tety mengatakan, Kartu Asuransi Kesehatan dan Kecelakaan itu, merupakan ide dari FKGHS yang ingin saling membantu, ketika ada salah seorang yang membutuhkan biaya perawatan.
“Untuk setiap anggota, diwajbkan membayar iuran sebesar Rp.20 ribu perbulan,” katanya.
Dalam peluncuran Kartu Asuransi Kesehatan itu, Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda hadir bersama dengan Camat Batununggal Sarjani Saleh, sekaligus meresmikan dengan menyerahkan secara simbolis kepada Ibu Susan, mewakili Guru SMA dan Teti Yuliani wakil dari Guru SD.
Menanggapi program tersebut, Ayi mengaku bangga. Bahkan dirinya menjanjikan, untuk ke depan ia akan memperjuangkan agar tidak perlu lagi menarik iuran dari anggota, tetapi akan dialokasikan dari APBD Kota Bandung.
“Ini merupakan program yang mulia yang dilakukan FKGHS, untuk itu Pemkot Bandung akan membantu untuk mendukung program ini agar kedepannya tidak ada lagi iuran dari anggota tetapi akan diambil dari APBD,” tegas Ayi.
Ayi mengatakan, meski tunjangan yang diterima guru honor swasta, sangat jauh di bawah UMR, yaitu sekitar Rp.300 ribu. Namun semangat untuk mengajar begitu tinggi. Sehingga dirinya sangat sulit mengungkapkan dengan kata-kata, terkait jasa-jasa yang telah dilakukan para guru honorer itu.
“Pemkot Bandung akan mengupayakan agar bisa menambah honor para guru honorer melalui dana hibah pada APBD tahun ini,” kata Ayi.
Ayi juga mengatakan bahwa atas perhatian para guru honorer swasta itu, Pemkot Bandung pun telah mengapresiasinya dengan memberi Tunjangan Daerah (Tunda). Pada tahun 2012 yang mencapai Rp. 52 milyar. Dan pada tahun ini mengalami peningkatan menjadi Rp. 62 milyar, untuk guru honorer swasta yang jumlahnya sekitar 20 orang.
“Apabila bukan kita yang memberikan penghargaan bagi mereka siapa lagi , toh mereka pun bekerja tanpa kenal lelah demi meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak kita ,” pungkasnya. (San)