BOGOR (Lintasjabar.com),- Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) Jilid II memberikan bantuan satu unit mobil hijau atau mobil lingkungan hidup untuk Tim Penggerak (TP) PKK Kota Bogor.
Bantuan mobil hijau tersebut diserahkan oleh Ketua III SIKIB Ny. Syilvia Agung Laksono kepada Ketua TP PKK Kota Bogor Hj Fauziah Diani Budiarto, di Gedung Sekretariat Negara Jalan Teuku Umar No : 10 Menteng Jakarta Pusat, Kamis (30/6).
Penyerahan bantuan mobil hijau tersebut disaksikan sejumlah pengurus SIKIB lainnya. Sedangkan dari Pemerintah Kota Bogor turut mendampingi Ketua TP PKK, Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Lilis Sukartini, Kabid Tata Lingkungan dan Dampak Lingkungan pada BPLH Kota Bogor Shahlan Rasyidi, dan pengurus TP PKK Kota Bogor Ny. Daslim Saibi.
Bantuan mobil hijau tersebut merupakan realisasi dari program SIKIB, salah satunya adalah program Indonesia Hijau, dimana Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono pada tanggal 1 Desember 2007 lalu bersama tujuh organisasi perempuan telah memperkasasi gerakan pelihara dan tanam pohon.
Usai menerima bantuan mobil hijau Ketua TP PKK Kota Bogor Hj Fauziah Diani Budiarto mengatakan, pemberian mobil dari SIKIB jilid II akan dipergunakan untuk solialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada.
“Bantuan mobil hijau ini memang ditujukan kepada TP PKK Kota Bogor, namun yang lebih tepat mengoperasionalkannya adalah BPLH Kota Bogor, karena anggaran lingkungan hidup ada di BPLH, “ kata Fauziah,
Untuk mengoperasionalkan kendaraan hijau ini, lanjut Fauziah, perlu dukungan dana yang relatif besar. “Ada ketentuan dari SIKIP tiga bulan pertama mobil ini diserahkan beserta pengemudi dan tutornya,” ujarnya.
Menurut Fauziah, pada tiga bulan pertama pengemudi dan tutor akan memberikan pelatihan kepada pengemudi dan tutor berikutnya yang akan melaksanakan tugas sebagai penyuluh penyelamat dan pelestarian lingkungan di 6 Kecamatan se Kota Bogor.
“Jadi, selama tiga bulan pertama Pemerintah Kota Bogor harus memperhitungkan anggarannya untuk operasional mereka, sebelum pengemudi dan tutor dari Pemerintah Kota Bogor siap untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan lingkungan hidup,” ungkapnya.
Fauziah menegaskan, jika dalam tiga bulan Pemerintah Kota Bogor belum siap untuk melanjutkan program ini, maka kendaraan yang telah diberikan akan ditarik kembali. “Makanya dibutuhkan kesiapan yang sangat serius dari kita, “ harapnya.
Diharapkan, kedepannya adanya perbaikan lingkungan hidup di Kota Bogor,“ Kita ingin kedepannya masyarakat Kota Bogor juga bisa memanfaatkan limbah yang bisa diolah sehingga akan memiliki nilai jual, “imbuhnya. (swd)