BANJAR (Lintasjabar.com),- Listrik merupakan salah satu kebutuhan vital bagi keberlangsungan hajat orang banyak karena pada era tekhnologi seperti saat ini listrik mendominasi setiap kebutuhan hidup. Alhasil, pemakaian Kwh yang berlebihan mengakibatkan devisit energy. PLN dengan berbagai gebrakannya berusaha mengantisipasi terjadinya devisit energy, baik itu berupa himbauan untuk hemat listrik sampai upaya pengendalian pemakaian Kwh dengan system listrik Pra Bayar.
Sayangnya, kendati PLN khususnya UPJ Banjar kota telah mensosialisasikan pentingnya peranan listrik bagi kehidupan, perilaku boros listrik tidak dapat dibendung baik itu dikalangan masyarakat maupun birokrasi itu sendiri. Anehnya, ketika krisis energy terjadi, masyarakat seolah enggan disalahkan atas terjadinya pemadaman bergilir yang sempat dilakukan PLN guna mengantisipasi terjadinya krisis pasokan listrik. Dengan demikian, program listrik pra bayar diharapkan dapat mengendalikan perilaku konsumen listrik dalam pemakaian Kwhnya. Keuntungan bagi pelanggan listrik Pra Bayar disamping tidak dikenakan biaya abudemen juga dapat menikmati listrik secara terkontrol.
Setelah meluncurkan program listrik Pra Bayar, PLN UPJ Banjar kota kali ini kembali meningkatkan pelayanan penambahan jalur listrik guna mengamankan jalur perkotaan dari gangguan yang sering terjadi di jalur Rancah-Selajambe. Jalur baru diberikan ditiga titik wilayah kerja UPJ Banjar Kota, yaitu jalur kota yang meliputi jalan Letjen Suwarto sampai Puwaharja, kemudian jalur Balokang sampai desa Cibeureum dan terakhir jalur Rancah, Tambak sari sampai Selajambe. Hal tersebut diungkapkan Sucipto selaku supervisor Adm PLN UPJ Banjar kota diruang kerjanya.
“Dengan dibuatkannya tiga jalur baru diwilayah kerja kami, maka diharapkan dapat meminimalisir gangguan-gangguan yang sering terjadi didaerah perkotaan karena jalur perkotaan di cover oleh pendulang tersendiri sehingga aman dari gangguan jalur lainnya”, tandasnya seraya menambahkan penggantian tiang-tiang listrik di dusun Cikabuyutan sampai dusun Jelat sebagai factor penunjang penggantian jalur baru di perkotaan.
Rencana pembuatan tiga jalur baru ini menurut Sucipto diharapkan selesai pada semester kedua tahun ini sehingga masyarakat dapat menikmati listrik dengan nyaman. ( Susi )