69 Tahun Provinsi Jabar Masih Terjadi Kesenjangan

BANDUNG LJ – Usia provinsi Jawa Barat kini sudah ke 69 tahuan, hal ini berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2010 tentang Penetapan hari jadi Provinsi Jawa Barat jatuh pada 19 Agutus 1945. Namun diusianya yang ke 69 tahun ini, ternyata masih terjadi kesenjangan kesejahteraan antar daerah Kabupaten/kota.

Menurut Anggota Komisi A DPRD Jabar, Achmad Riza Alhabsyi (FPDIP) bahwa kesenjangan tersebut terjadi dikarenakan pembangunan yang kurang merata dan diberlakukannya Otonomi Daerah di kab/kota. Sehingga kesenjangan sampai saat ini masih terjadi, ada Kab/kota Gemuk tapi ada juga Kab/kota kurus.

Menghapus kesenjangan antar daerah menjadi kewajiban pemprov dan dewan baru nanti, untuk membuat kebijkan penganggaran dalam setiap penyusunan APBD, agar ada pemerataan pembangunan, kata Habib panggilan akrab Achmad Riza Alhabsyi kepada wartawan saat ditemui di ruang Komisi A DPRD Jabar, Selasa (19/8).

Selain itu, kata Habib yang perlu diperhatikan oleh pemprov dan dewan harus dapat memahami karakteristik suatu daerah. Karekteristik inilah yang seharusnya dikembangkan untuk menjadi potensi daerah tersebut. Jadi tidak perlu diseragamkan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemprov Jabar. Baik dari potensi ekonomi, SDA dan sebagainya.

Saya pikir ini belum tertata dan terintegrasi dengan baik, sehingga masih ada kabupaten yang harus mendapatkan subsidi besar dari APBD Jabar dan ada juga Kab/kota yang sudah kaya raya, Sebagai contoh, kebijakan pertanian di Kab Cianjur tidak bisa disamakan dengan Kab Cirebon dan Indramayu, ujarnya.

Adapun terkait makna peringatan hari jadi Provinsi Jawa Barat, menurutnya Habib yang kini mulai digadang-gadang masyarakat untuk menjadi calon Walikota Depok 2015 mendatang, peringatan hari jadi provinsi Jabar ke 69 tahun 2014, masih bersifat kegiatan serimonial. Sehingga, masih banyak masyarakat Jabar tidak tahu, bahwa setiap tanggal 19 agutus merupakan hari jadi Provinsi Jabar.

Dirinya menegaskan kedepan diharapkan, pemprov Jabar dalam setiap menjelang peringatan hari jadi, harus lebih banyak melakukan sosialisasi dan memprogram beraneka ragam kegiatan, untuk memeriahkan Hut Jabar dan mengajak serta melibatkan berbagai elemen masyarakat. Tidak seperti sekarang, yang menikmati dan merasakan HUT Jabar hanya kalangan pejabat dan PNS Pemrov dan anggota dewan. (Ihsan)

Tinggalkan Balasan