[lintasjabar tkp] Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi dan Gubernur Jabar H. Moch. Ridwan Kamil mengadakan rapat evaluasi pencegahan penyebaran Covid-19 bertempat di Ruang Siliwangi Makodam III/Siliwangi Jalan Aceh No. 69 Kota Bandung, Senin (22/6/2020).
Kegiatan ini juga diikuti oleh Satgas Gugus Tugas Covid-19 dan Forkopimda Prov. Jabar yang membahas tentang evaluasi sepekan perkembangan penyebaran Covid-19 di wilayah Jawa Barat.
Gubernur Jabar M. Ridwan Kamil usai rapat evaluasi menjelaskan bahwa, ” Tim mingguan dari Jawa Barat secara umum masih terkendali mayoritas berita baik, sebagian adalah berita yang harus diwaspadai sikapnya yang pertama angka rata-rata repreduksi masih dibawah 1, setiap minggu kita melaporkan dan minggu ini memang ada kenaikan 0,9 tapi kalau rata-rata selama 2 minggu kita 0,68. Yang kedua kita melakukan traiking kontrak dan testing di 3 zona, pasar tradisional kemudian terminal, stasiun dan pusat-pusat pariwisata.
Saya laporkan juga, di pusat pariwisata kemaren kita mengetes diatas 1.500 dan didapati 88 wisatawan itu reaktif mayoritas dari Jakarta, sehingga saya menghimbau untuk menahan diri dikawasan puncak karena kami akan terus meningkatkan kewaspadaan karena ada berita juga beberapa wisatawannya balik kanan, apapun itu kita ingin ekonomi di Jawa Barat di Puncak, Bogor, Cianjur dan pariwisata lainnya aman terkendali.
Sehingga yang 88 itu akan dilakukan polo up dan test swab.
Berikutnya, kita sudah mulai memproduksi rapid test to poinol dalam minggu-minggu ini direlease 5.000, yang sangat membanggakan karena rapid test ini adakah rapid tes canggih mengetes antigen bukan anti body jadi langsung mengetea Covid. Jadi nanti hasilnya bukan lagi reatif betul-betul negatif atau positif.
Kemudian juga dalam minggu-minggu ini kita mendapati ekonomi sudah bergerak, monitoring dari kami protokol-protokol kesehatan kami sampling di KBB, di Pangandaraan dan kemaren di Kabupaten Bandung dari mulai kedatangan sudah pengetesan suhu, antrian berjarak dan tiket sudah online dikasi jarak silang merah untuk yang tidak diduduki buktikan kepatuhan dari masyarakat, saya menghimbau sebelum ada instruksi maka yang namanya wisatawan yang diperbolehkan sementara masih dari wilayah Jawa Barat saja untuk menjaga proses pentahapan yang kita lakukan.
Kemudian laporan minggu ini, juga tingkat lalu lintas sudah mendekati sebelum PSBB, jadi artinya pergerakan lalu lintas orang untuk ekonomi sudah sangat tinggi bahkan beberapa tempat kemacetan-kemacetan sudah terjadi, apapun itu menandakan pergerakan ekonomi sudah terjadi dan kita berharap di akhir Desember ekonomi Jawa Barat tidak seperti diprediksi terburuk yaitu dibawah nol (0) tetapi kita masih bisa diangka 2 sampai 2,5 %.
[xyz-ips snippet=”bacajuga”]
Hasil kajian selama Covid, ekonomi terkoreksi paling tinggi adalah sektor jasa 4,8 % turunya, kemudian sektor industri 4,2 %, yang paling sedikit terkoreksi adalah sektor pertanian. Pertanian terkoreksi hanya 0,9 % menandakan pertanian ini tangguh selama Covid apalagi dikombinasi perdagangannya digital maka ekonomi masa depan menurut saya adalah balik kanan lagi dibidang pertanian.
Minggu depan kami akan mulai membagikan raport kinerja gugus tugas, sehingga gugus tugas harus bisa eksplo diri plus minus selamanya dari mana kita memulai pelaksanaan pembinaan. (Zaen)