[lintasjabar tkp=] Dipastikan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskal Besar (PSBB) Kota Bandung berhasil. Salah satu indikator keberhasilan tersebut yaitu melandainya angka reproduksi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Hal itu mengemukan saat rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung yang dipimpin langsung Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial yang juga Wali Kota Bandung di Pendopo Kota Bandung, Rabu (6/5/2020).

Menanggapi demikian, anggota DPRD Jabar dari Dapil I Kota Bandung & Cimahi, Arif Hamid Rahman mengungkapkan keberhasilan PSBB Kota Bandung dalam penambahan kasus Covid-19 dilihat dari Angka reproduksi (Re).
Dijelaskannya, Re adalah angka reproduksi atau replikasi kasus Covid-19 secara keseluruhan hingga waktu kasus terakhir.
Menurutnya, angka reproduksi Covid-19 Kota Bandung yang dirilis oleh Pemprov Jawa Barat menunjukan, sebelum PSBB (terhitung dari kasus pertama sampai 22 April 2020) adalah 1,14 dan setelah dilakukan PSBB terjadi penurunan menjadi 1,06.
Dari informasi dan laporan yang didapatnya, aspek mobilitas juga menunjukan terjadi penurunan kendaraan yang signifikan. Sedangkan dari aspek kepatuhan warga, penetapan physical distancing meningkat sekitar 4,92%. begitu pula dengan kepatuhan dalam penggunaan masker, ada kenaikan kepatuhan sekitar 4,49 %.
“Betul seperti disampaikan Walikota Bandung yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, ini memang belum ideal. Tetapi jika tanpa PSBB akan jauh berbeda,” kata legislator Fraksi Gerindra ini kepada lintasjabar.com Kamis (7/5/2020).
Keberhasilan PSBB Kota Bandung juga diyakini telah menurunkan angka dan data terpapar Covid-19, baik ODP maupun PDP. Ini lanjutnya menunjukkan tingkat keberhasilan itu koordinasi dan kerja sama semua pihak.
Dengan berakhirnya PSBB Kota Bandung dan rencananya akan dilanjutkan dengan PSBB Provinsi Jabar, untuk itu warga diminta untuk mentaaati aturan PSBB. (Adv)