BANDUNG LJ – Sejak terungkap dan semakin maraknya peredaran paham radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) baik di media maya maupun di sejumlah media massa, Jajaran Polda Jabar dan Kodam III/Siliwangi telah meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi, agar paham ISIS ini jangan sampai masuk ke Provinsi Jawa Barat. Kedua institusi itu pun mengutuk adanya Faham ISIS di Indonesia. Tidak terkecuali dari pihak DPRD Jabar sebagai penyambung aspirasi dan perwakilan rakyat Jawa Barat.
Kapolda Jabar, Irjen Pol M Iriawan mengatakan, pihaknya telah mengintruksikan seluruh personilnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan mendeteksi dini, agar paham ISIS tidak masuk ke Jabar, apalagi sampai berkembang.
“Untuk antisipasi ISIS, kita akan lakukan seperti instruksi Kapolri di wilayah Jabar. Mohon dukungan dan peran serta masyarakat untuk bisa memblok ini, karena peran masyarakat luar biasa ampuhnya,” ujar Kapolda Iriawan, dalam acara halal bihalal di Gedung Sate, yang dilaksanakan Pemprov Jabar, Selasa (5/8).
Menurut Irawan, sampai saat ini Jajaran Polda Jabar belum terdeteksi adanya paham ISIS dan jangan sampai ada. Namun pihaknya tetap akan meningkatkan kewaspadaan mendeteksi dini. Untuk itu, ke depan ia berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan Babinkamtibmas dan intelejen, termasuk juga masyarakat.
Sementara di tempat terpisah, Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi, Kolonel Inf M Affandi secara tegas menyatakan, bahwa sikap TNI sudah jelas dan tegas menolak masuknya paham radikal ISIS masuk ke Republik Indonesia ini. Paham ISIS yang kini berkembang di beberapa negara Irak dan Syria ini sangat bertentangan dengan ideologi Indonesia yaitu Pancasila, UUD’45, NKRI dan Bhenika Tunggal Ika.
Selain itu, paham ISIS sangat tidak sesuai dengan ajaran agama Islam dan agama manapun. “ISIS tidak pantas hidup di Indonesia. Untuk itu bila sampai maasuk di buni pertiwi Indonesia, TNI tidak segan-segan untuk menyikatnya”, tegas Kapendam Kol Inf M Affandi kepada wartawan dalam acara halal bilhalal Jajaran Pendam III/Siliwangi dengan awak media massa, di Makopendam III/Siliwangi, Selasa (5/8).
Affandi juga mengatakan, dalam waktu dekat ini Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim akan mengadakan pertemuan dengan instansi terkait, berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, tokoh masyarakat dan MUI untuk menentukan dan mengambil langkah-langkah yang strategis agar paham radikal ISIS jangan sampai masuk di Provinsi Jawa Barat.
Persoalan ISIS juga tidak luput dari perhatian DPRD jabar, seperti diutarakan Anggota Komisi A DPRD Jabar, Deden Darmansyah kepada Bidik Nasional baru-baru ini, kehadiran ISIS di Indonesia yang belakangan ini ramai dibicarakan diyakini tidak akan berkembang di Jawa Barat. Selain kesigapan aparat, keberadaan kelompok tersebut tidak akan meraih simpati mengingat tingkat kecerdasan dan religi warga Jabar sudah dianggap baik.
“Aliran ini hanya akan mudah masuk ke orang-orang yang pemahaman agamanya kurang,” kata Deden. Bahkan lanjutnya, pihaknya menengarai seluruh wilayah Jabar tergolong aman dari kelompok-kelompok aliran keras.
“Di Jabar tidak perlu khawatir, saya rasa tidak ada daerah yang berpotensi lahirnya kelompok garis keras, termasuk ISIS,” ucapnya. Kendati begitu, Deden meminta aparat keamanan dan pemerintah tetap berupaya dalam mencegah berkembangnya kelompok garis keras, termasuk ISIS. (Ihsan)