BANDUNG (Lintasjabar.com),- Peringatan HUT deklarasi Sancang ke-3 yang digelar di Aula Universitas Parahyangan rabu malam (10/11) ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wali Kota Bandung, dan disaksikan para tokoh lintas agama, kemudian potongan tumpeng tersebut diserahkan kepada rektor Unpar, Cecilia Lauw sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan, dan juga penggalangan dana untuk korban Wasior, Merapi serta mentawai.
Wali Kota Bandung, Dada Rosada, dalam sambutannya, mengucapkan selamat atas HUT ke-3 Deklarasi Sancang, dan mengharapkan butir-butir dalam deklarasi tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Saya ucapkan selamat atas HUT yang Ke-3 ini, mudah-mudahan ke depannya peringatan HUT ini dapat diselenggarakan lebih meriah lagi,” ujarnya.
Dada pun mengungkapkan dengan HUT ke-3 agar lebih memantapkan lagi apa yang merupakan keinginan dari deklarasi sancang tersebut, yaitu persatuan kesatuan, Bandung yang aman dan kondusif antar umat beragama. “Apalagi dengan adanya kader lintas iman yang baru saja dikukuhkan diharapkan keadaan Kota Bandung akan menjadi lebih kondusif,” ujarnya.
Selanjutnya Dada pun mengatakan dengan kondusifitas yang terjadi di Kota Bandung, proses pembangunan akan lebih memungkinkan, karena tidak terganggu oleh konflik yang terjadi di masyarakat. “Semoga dengan kondusifitas ini pembangunan di Kota Bandung akan lebih memungkinkan,” pungkasnya
Menurut salah satu deklarator Sancang, KH. Maftuh Kholil, mengungkapkan, Kota Bandung adalah Kota yang aman dari konflik antar umat beragama, hal itu karena faktor kepemimpinan Wali Kotanya dengan 7 Agenda Prioritasnya terutama bidang Agama, Bandung sebagai Kota Agamis. “Deklarasi yang dulu dicetuskan itu bukan hanya diucapkan saja, tetapi juga teraplikasi dalam kehidupan sehari-harinya,” paparnya.
Salah seorang uskup yang hadir dan memberikan sambutan mengatakan, apabila ingin merasakan kedamaian antar umat beragama maka datanglah ke Bandung, dan hal tersebut bukanlah merupakan impian hal ini bisa dilihat tidak adanya kerusuhan antar umat beragama di Kota Bandung. “Kedamaian akan datang apabila ada rasa kasih sayang di antara manusia, dan saya percaya masyarakat Bandung penuh dengan kasih sayang,” ujarnya. (Herdi)