Dirut PDAM: “Bila Ada Kelebihan, Dikembalikan Lagi Pada Pelanggan”

BANDUNG (Lintasjabar.com),- Ditengah rencana kenaikan air bersih bagi pelanggannya yang akan diberlakukan pada tahun depan, sebab pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung menilai hingga saat ini pihaknya masih memberlakukan tarif air yang ditetapkan pemerintah pada 2007. Kenaikan itu pun usai dilakukan evaluasi terhadap tarif serta pendapatan PDAM pada akhir tahun ini. Kendati demikian, seperti yang diberitakan akhir-akhir ini muncul berbagai keluhan masyarakat khususnya pelanggan PDAM yang merasa dirugikan akibat kesalahan hitungan pada meteran sehingga membengkaknya tagihan air yang dilakukan pihak PDAM.

Menanggapi hal itu, Walikota Bandung, H. Dada Rosada, SH. M.Si meminta PDAM harus segera melakukan penghitungan ulang penggunaan air bersih oleh pelanggan. Bahkan guna membahas masalah keluhan tagihan air warga, dirinya berjanji akan segera melakukan pertemuan dengan Badan Pengawas PDAM dan jajaran direksi PDAM.

“Pelanggan tidak boleh dirugikan akibat kesalahan hitung pada meteran PDAM. Kalau masyarakat rugi karena menggunakan air sedikit tapi tagihannya banyak, PDAM salah kalau begitu. Kenapa bisa airnya tidak banyak tapi meminta masyarakat membayar banyak,” terangnya kepada wartawan di Balai Kota, Bandung Kamis (14/10). Namun demikian Dada tidak menjelaskan secara detail rencana waktu pertemuan tersebut, kendati demikian pada pertemuan akan digunakan dirinya untuk mengetahui titik permasalahan secara pasti terkait tagihan air bersih yang dikeluhkan warga.

Dirinya berharap, sebagai pelayan publik intinya berperan harus dapat melayani masyarakat, bukan malah merugikan masyarakat, “jadi tidak boleh PDAM merugikan masyarakat,” katanya. Ditambahkannya, apabila terbukti hitungan PDAM tidak benar, secara tegas papar Dada, PDAM bisa dinyatakan bersalah dan harus melaksanakan konsekuensi atas kesalahan penghitungan meteran air bersih pelanggannya.

“Ya… PDAM, tentu harus membayarkan kembali kelebihan pembayaran tagihan warga kepada warga bersangkutan,” jelasnya.

Sementara itu, esok harinya dalam jumpa pers di kantor PDAM Kota Bandung, Jln. Badaksinga, Jumat (15/10), dijelaskan Direktur Utama PDAM Kota Bandung, Jaja Sutardja kepada wartawan bahwa PDAM Tirtawening Kota Bandung hingga kini berupaya terus melakukan peningkatan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Namun demikian, Diakui Jaja, pelayanan PDAM masih kurang memuaskan pelanggan, baik dari masalah tarif, kualitas hingga suplai air. Dari berbagai komplain itu, yang paling banyak menyangkut masalah tarif.

“Masalah seperti itu memang banyak. Setiap hari kita menerima beragam keluhan itu. Ada yang bisa langsung diselesaikan pada saat itu juga, ada juga yang tidak langsung. Mungkin yang tidak langsung inilah yang terus merasa keberatan. Namun pada prinsipnya, kami siap menyelesaikan,” terangnya.

Ketidakpuasan dari pelanggan, lanjut Jaja, pasti selalu ada. Terlebih saat ini pelanggan PDAM yang tercatat sudah mencapai angka 148.000, dan keluhan pelanggan yang masuk kurang lebih ada 20-30 pelanggan dan itu dinilainya sebagai hal yang masih dalam ambang kewajaran.

Kesalahan penghitungan, papar Jaja, bisa terjadi akibat kekeliruan petugas pencatat namun bisa juga karena kesalahan pelanggan. Contohnya, pelanggan yang rumahnya terkunci sehingga menyulitkan petugas pencatat meter untuk mencatat. Jika demikian, biasanya petugas menggunakan rumus rata-rata pemakaian tiga bulan terakhir.

PDAM sendiri, tambah Jaja, memiliki Tim evaluasi pencatatan rekening air pelanggan. “Kami tidak mungkin langsung memasukkan data hasil pencatat jadi sebuah rekening, tanpa melakukan evaluasi dan penghitungan ulang.” jelas Jaja. Dan bila ditemukan ada kejanggalan yang mencolok, pihaknya bakal memerintahkan pencatatan ulang terhadap rekening pelanggan tersebut.

“Kita pun selalu melihat masalahnya apa dulu. Memang biasanya mengenai tingginya tarif yang dibebankan. Tapi jangan khawatir, kita bisa menyelesaikan. Bahkan jika ada kelebihan, uangnya kita kembalikan kepada pelanggan. Demikian pula, jika ada kesalahan pencatatan dalam rekening yang sudah diterbitkan, kami akan mengkonversikannya ke tagihan bulan berikutnya. Tapi jika pelanggan menghendaki uang kembali, kami pun akan memberikannya,” tandasnya. (Heri/san)

Tinggalkan Balasan