BANDUNG LJ – Penyelesaian pembangunan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di majalengka Jawa Barat, diprediksi tidak akan dapat terselesaikan sesuai dengan target yang direncanakan. Penilaian tersebut disampaikan Ketua Fraksi Restorasi Nurani Rakyat (FRNR) DPRD Jawa Barat M. Iqbal kepada wartawan diruang fraksi DPRD Jabar, Rabu (10/12).
Menurutnya, melihat perkembangan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sampai saat ini, dipradiksi sampai tahun 2017 BIJB Kertajati tidak akan selesai dan tidak akan dapat beroperasional sesuai target.
Penilaian Ketua Partai Nasdem Kabupaten Majalengka ini, didasari kenyataan di lapangan masih adanya warga satu desa yang menolak untuk direlokasi yakni warga desa Sukamulya Majalengka termasuk Kepala Desa dan BPD-nya semua menolak untuk direlekokasi. Sementara lahan seluruh desa Sukamulya merupakan lahan yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan BIJB Kertajati, selain sampai saat ini lahan yang tersedia baru 50 persen dari luas lahan yang dibutuhkan.
Penolakan Warga Desa Sukamulya untuk direlokasi, cukup beralasan karena ganti rugi lahan yang merupakan mata pencaharian (sawah, kebun) warga sangat jauh dari harga nilai jual jatah setempat. “Selain itu, Pemerintah tidak mampu mencarikan dan memberikan lahan sebagai relokasi warga Sukamulya,” katanya.
Tahun 2014 Pemprov Jabar sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp.294 Milliar dari APBD Perubahan untuk pembebasan lahan yang diperuntukan BIJB Kertajati. “Kemungkinan dana tersebut hanya sebagian saja yang terserap, mengingat sebagian dana tersebut diperuntukan buat ganti rugi lahan warga desa Sukamulya yang secara terang-terangan menolak untuk direlekolasi, ujarnya.
Ditambahkan, pembangunan BIJB Kertajati saat ini hanya ditangani oleh BUMD PT BIJB yang baru berdiri, beberapa waktu lalu ada perusahaan nasional yang turut menangani pembangunan BIJB tapi kini sudah mengundurkan diri. Sedangkan disisi lain, sampai kini belum ada investor baik Nasional maupun Internasional yang berminat dan bersedia berinvestasi dalam pembangunan BIJB.
“Jadi saya prediksi penyelesaian pembangunan BIJB tidak akan selesai sesuai target,” pungkasnya. (Ihsan)