BANDUNG LJ – DPRD Jabar meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih hati-hati dalam menetapkan suatu kebijakan, salah satunya menyangkut pengurangan waktu sekolah yang saat ini sudah diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan memberlakukan lima hari sekolah bagi seluruh sekolah.
Selain bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran, kebijakan ini pun diharapkan mampu mengurangi tingkat kemacetan. Sekretaris Komisi E DPRD Jabar Yod Mintaraga menilai, penerapan waktu sekolah menjadi lima hari tersebut harus dikaji dari berbagai aspek.
Sebab, Yod ingin kebijakan tersebut memberikan dampak yang signifikan, terutama terhadap kualitas pembelajaran siswa. “Jadi ini bukan persoalan setuju atau tidak setuju. Selain itu, keputusan yang diambil harus disesuaikan dengan kebijakan,” ujarnya di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Kamis (21/8).
Kendati begitu, Yod merujuk pada pemberlakuan lima hari kerja bagi pegawai negeri sipil. Menurut Yod, hal ini diterapkan agar para PNS memiliki waktu yang cukup untuk melepas kepenatan setelah bekerja.
“Salah satunya agar memiliki waktu untuk mengunjungi lokasi wisata. Refreshing ini memberi dampak yang baik terhadap kualitas kerja, karena mereka kan diporsir oleh pekerjaan di hari kerja, sehingga perlu penyegaran kembali agar tetap memberi kinerja yang baik,” katanya.
Hal ini pun, lanjutnya, bisa menjadi pertimbangan dalam memberlakukan lima hari sekolah. Menurutnya, selama bersekolah, siswa diporsir oleh tingginya beban pelajaran.
“Sehingga, dengan penerapan lima hari sekolah, diyakini mampu memberi waktu yang cukup untuk penyegaran. “Kalau sepanjang itu bisa dipenuhi, itu lebih baik. Selama sekolah otak kan bekerja, jadi akan lebih baik jika memberikan waktu lebih panjang untuk istirahat,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyetujui penerapan waktu sekolah menjadi lima hari dalam sepekan. Ini seiring diberlakukannya kurikulum 2013 yang mengakibatkan jam pelajaran terasa padat.
Menurut Heryawan, pengurangan hari sekolah tersebut tidak akan mengurangi kualitas pembelajaran siswa. Sehingga, meski beban pelajaran yang diterapkan saat ini bertambah, tidak harus diikuti dengan penambahan hari sekolah. (Ihsan)