Kab. BOGOR (Lintasjabar.com),- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melepas 200 pemuda yang akan mengikuti Pelatihan Pemuda Agri Mandiri di Pusat Pendidikan Zeni TNI Angkatan Darat (AD) Bogor Jawa Barat. Kelak para pemuda ini akan menjadi pelopor pembangunan sektor pertanian, khusunya sub sektor peternakan dan perikanan. Para pemuda yang berasal dari perwakilan seluruh kabupaten di Jawa Barat itu, selama 2 bulan akan dilatih dan dibekali pengetahuan tentang perikanan dan peternakan. Mereka juga dibina untuk tumbuh menjadi wirausahawan di desanya masing-masing.
“Untuk tahun 2010 ini kita akan mencetak 200 pemuda mandiri yang siap menjadi wirausahawan bidang pertanian. Dan untuk tahun 2011, kita coba tingkatkan menjadi 400 pemuda. Dengan demikian secara bertahap, kita coba mencetak para pemuda unggul yang akan menjadi pelopor usaha sektor pertanian. Diharapkan juga dengan cara ini secara bertahap kita menyelesaikan masalah ketenagakerjaan di Jawa Barat,” tegas Heryawan di hadapan 200 calon peserta pelatihan Pemuda Agri Mandiri 2010, di Aula Andi Hakim Nasution, Rektorat Institut Pertanian Bogor (IPB) Kabupaten Bogor Jawa Barat, Minggu (31/10).
Lebih lanjut Heryawan menyampaikan apresiasi atas terwujudnya kegiatan tersebut, yang merupakan bentuk sinergi antara Pemprov Jawa Barat, jajaran Civitas Akademika IPB dan TNI AD. Hal ini pula merupakan wujud komitmen kuat antara Pemprov Jabar dengan IPB dalam rangka memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah ketenagakerjaan. Begitu pula dengan TNI AD yang menyediakan fasilitasnya membantu mendidik mentalitas para pemuda. “Kerjasana ini merupakan titik awal guna mendorong upaya pembangunan yang berkelanjutan dan membantu akselerasi mewujudkan masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera,” ujarnya.
Sementara Rektor IPB Herry Suhardiyanto menjelaskan kegiatan Pelatihan Pemuda Agri Mandiri memberikan bekal ketrampilan teknis kewirausahaan Agribisnis Ikan Air Tawar dan Agribisnis Peternakan. Dengan bekal itu diharapkan para pemuda mampu mengimplemetasikannya guna membuka ataupun mencari lapangan pekerjaan di sektor formal maupun informal. “Dengan bekal yang didapat, mereka diharapkan mampu berwirausaha mandiri dan berkembang menjadi penggerap perekonomian di desanya masing-masing,” tuturnya. (Nov)