BANDUNG (Lintasjabar.com),- Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengimbau agar pemilik media massa memperhatikan kesejahteraan wartawannya jika ingin menghasilkan seorang jurnalis handal dan profesional. “Kesejahteraan seorang wartawan harus diperhatikan, kalau ingin memiliki jurnalis yang independensinya bagus,” kata Ahmad Heryawan, dalam sambutannya, saat meresmikan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, Jl. Wartawan II Kota Bandung, Jumat (12/11).
Pihaknya menyarankan perusahaan media untuk makin memperhatikan nasib wartawan, karena tidak bisa dipungkiri lagi bahwa media massa atau pers yang di dalamnya terdapat wartawan saat ini telah menjadi pilar keempat negara ini, setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Heryawan menambahkan, seorang jurnalis handal harus bisa memberikan pencerahan dalam setiap karyanya saat dibaca oleh masyarakat. Selain itu ada tanggungjawab seorang jurnalis yakni memberikan informasi yang semakin mencerdaskan masyarakat.
“Saat saya membaca tulisan Rosihan Anwar atau Muchtar Lubis, entah mengapa saya seperti mendapat pencerahan dari tulisan mereka. Saya berharap, jurnalis-jurnalis bisa mencontoh dua tokoh tersebut,” kata Heryawan. Menurutnya, melakukan “tabayun” atau mengecek kembali kebenaran sebuah sumber, wajib hukumnya bagi seorang jurnalis jika ingin membuat sebuah berita yang baik. Apalagi dalam ajaran Islam melarang kita menyebarkan kebohongan. Berita kebohongan, fitnah atau sejenis bisa dicegah kalau jurnalisnya melakukan tabayun.
Sementara Ketua Umum PWI Pusat Margiono mengatakan, tujuan beridirinya SJI adalah mendidik dan melatih para jurnalis agar menjadi insan pers yang profesional. Menurutnya setiap wartawan harus dibekali dengan pendidikan khusus. Apalagi peningkatan kapasitas dan kemampuan wartawan harus mendongkrak nilai profesionalisme pekerja media. Jurnalis yang tidak profesional, lanjutnya, malah bisa memicu kontraproduktif di tengah masyarakat. “Jurnalis harus profesional dengan menjunjung tinggi independensi. Tentunya keberpihakan media harus pada porsi yang benar dan untuk kepentingan publik,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan juga menandatangani prasasti peresmian Sekolah Jurnalisme Indonesia Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, yang terletak di Jalan Wartawan II No44 Bandung. Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua PWI Jawa Barat H Yoyo S Adiredja, Direktur Yayasan SJI Zulkarimein Nasution, Direktur SJI Marah Sakti Siregar serta Ketua Umum PWI Pusat, Margiono, Penasehat PWI Pusat Syafiq Umar dan Ketua Dewan Pers Bagir Manan yang juga mantan Ketua Mahkamah Agung. (Zaen)