Islamic Buku Fair 2013, Harga Buku Agar Ringan

BANDUNG (Lintasjabar.com),- Wali Kota Bandung Dada Rosada membuka secara resmi pameran buku islami 2013, yang berlangsung di gedung Landmark Convention Hall, Jalan Braga, Rabu (1/5). Pameran buku tersebut akan berlangsung mulai 1-7 Mei, dan diikuti oleh 70 peserta.

Menurut Ketua Ikapi (Ikatan Penerbit Indonesia) Jawa Barat Awarudin, setiap tahunnya IKAPI Jawa Barat mengadakan tiga (3) kali pameran. Untuk tahun 2013, menurutnya  Pameran di mulai pada bulan Februari Pesta Buku Bandung, kemudian Mei Pameran Buku Islami dan pada bulan Oktober Pameran Buku Bandung.

“Dengan kita rutin mengadakan pameran diharapkan minat baca masyarakat akan semakin meningkat,” ujarnya.

Dalam acara Pembukaan pameran tersebut, Ikapi Jawa barat juga memberikan anugerah Life Achivement kepada Wali Kota Bandung Dada Rosada atas kepeduliannya terhadap perbukuan dan minat baca masyarakat.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua IKAPI Jawa Barat kepada Wali Kota Bandung. Atas penghargaan yang diterimanya tersebut Dada mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas penghargaan ini, meskipun kerjasama terus kita lakukan dengan IKPAI tetapi saya tidak menyangka dan mengharapkan penghargaan ini,” Jelas Dada.

Lebih lanjut Dada mengungkapkan dirinya bekerjasama dengan IKAPI membangun Bandung sebagai kota buku sejagat yang antara lain membuat cara agar masyarakat senang membaca. “Tentu saja, mendorong masyarakat senang membaca perlu juga mendukung para penulis dan pengarangnya,” ucapnya.

Terkait dengan pameran buku islami Dada menyambut baik pelaksanaannya, dan mengajak masyarakat untuk hadir dalam pameran tersebut, dan meminta kepada penerbit agar harga buku diberi keringanan sehingga masyarakat dapat membelinya.

Dada juga mengungkapkan, bahwa ada peribahasa yang mengungkapkan bahwa buku adalah gudangnya ilmu dan membaca merupakan kuncinya. Sehingga apabila kita ingin maju dan diperhitungkan, maka kita harus dapat menanamkan budaya membaca.

“Kita bisa meniru kehidupan bangsa-bangsa yang sudah maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, Inggris dan negara-negara lainnya, dimana mereka tidak memiliki kekayaan alam, tetapi mereka mengandalkan kreativitas dan inovasi sumber daya manusia yang dibangun oleh budaya membaca,” pungkasnya. (Herdi)

Tinggalkan Balasan