Iwa Karniwa: Jumlah Guru Di Perkotaan Jauh Lebih Banyak Dibanding Desa

BANDUNG LJ – Pemerintah Provinsi Jawa Barat pemprov akan melakukan pemetaan mengenai sebaran guru di Jabar terutama untuk SMA/SMK. Seperti diketahui, mulai 2017, pengelolaan SMA/SMK menjadi kewenangan pemprov. Disamping itu juga akan memperbaiki distribusi guru agar ketersediaannya merata. Hal ini sangat penting karena masih banyaknya daerah terpencil yang kekurangan tenaga pengajar.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Propinsi Jabar Iwa Karniwa terkait jumlah guru di perkotaan jauh lebih banyak dibanding pedesaan. Meski tidak menyebut angka, dirinya mengakui tenaga pendidik terlalu menumpuk di kota sehingga daerah pelosok mengalami kekurangan.

“Kita akan mapping, sedang dalam proses. Guru enggak ada di pelosok itu apakah memang kekurangan, atau karena soal distribusi,” kata Iwa usai memimpin peringatan Hari Guru Tingkat Provinsi Jabar, di Gedung Sate, Bandung, Rabu (25/11).

Setelah mengetahui sebaran secara pasti, pemprov akan merumuskan cara agar ketersediaan guru jadi merata. Salah satunya, kata Iwa, pihaknya bisa saja memberi insentif khusus kepada guru-guru yang mengajar di pelosok.

“Itu harus ada gula. Lalu bagaimana gulanya, tunjangannya, lebih besar (dibanding) dengan di kota,” kata Iwa seraya menyontohkan daerah Cianjur selatan kekurangan guru.

Lebih lanjut Iwa katakan, selain mengatasi persoalan distribusi, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas para guru. Caranya dengan memberi berbagai pelatihan kepada tenaga pengajar tersebut.

Sementara itu, di tempat berbeda Kepala Dinas Pendidikan Jabar Asep Hilman mengatakan, mulai 2017, pemprov memiliki kewenangan terhadap pengelolaan SMA/SMK termasuk gurunya. Sehingga, kata dia, saat ini kebijakan penempatan guru berada di pemerintah kabupaten/kota.

“Kita akui belum merata. Sebagian daerah kelebihan, sebagian kekurangan. (Sekarang) kebijakan penempatan guru ada di kabupaten/kota,” ujar Kadisdik Jabar,  kepada wartawan di Hotel Aston Jalan Pasteur Bandung Rabu (25/11)

Dengan pengambilalihan kewenangan SMA/SMK, Hilman meyakini sebaran tenaga pendidik di tingkat tersebut akan lebih. “Insha Alloh kalau 2017 setelah alih kelola, Insha Alloh akan kita ratakan,” katanya seraya menyebut alih kelola ini mencakup 738 sekolah negeri dengan total 27 ribu tenaga pendidik kependidikan.

Adapun menyoal tersebut, Ketua PGRI Jabar Edi Parmadi mengatakan, ketimpangan jumlah guru di Jabar ini terlihat pada sekolah dasar. Meski tak menyebut angka, menurutnya jumlah guru SD di daerah terpencil jauh lebih sedikit dibanding perkotaan. (San)

Tinggalkan Balasan