BANDUNG (Lintasjabar.com),- Terkait pernyataannya yang menuding media massa di Jabar, baik lokal maupun nasional tidak mendukung pembangunan seni budaya di Jabar beberapa waktu lalu pada pembukaan Festival Drama Basa Sunda Pelajar yang digelar Teater Sunda Kiwari di Gedung Kesenian Rumentangsiang, Jln. Baranangsiang Bandung, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Ir. H. Herdiwan Iing Suranta, MM mengklarifikasi serta menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan ucapannya tersebut yang telah menyinggung para jurnalis.
Diakuinya, hal tersebut bukan bermaksud untuk menyinggung para wartawan. Namun, lanjutnya, lebih dikarenakan kegelisahan dirinya yang berambisi mengangkat dunia pariwisata jabar hingga dapat animo besar dari wisatawan.
“Saya sangat berkeinginan bisa bekerja sama dengan para wartawan untuk memajukan seni budaya di Jabar, yang sama-sama berangkat dari keinginan serta idealisme untuk bisa memberitakan berbagai kegiatan seni budaya di Jabar. ” ujarnya kepada wartawan di ruang operasional Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Jln. Martadinata Bandung, Jumat (11/2).
Dijelaskannya, sangat sulit mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk suksesnya sebuah kegiatan kebudayaan. Bahkan dirasakannya, yang ada hanya sindiran dan kritikan dari berbagai pihak. “Masyarakat kurang merasa adanya pembangunan seni budaya di Jabar, termasuk mengapresiasi agenda seni budaya,” ujarnya.
“Kepada teman-teman media saya memohon maaf jika ada perkataan saya yang menyinggung. Ini berangkat dari kegelisahan saya terhadap seni dan budaya Jawa Barat yang semakin terpuruk, saya berkeinginan mengangkat seni dan budaya salah satunya melalui media. Salah satunya ingin memunculkan beritanya di halaman pertama dan ditayangkan sebelum kegiatan berlangsung. Karena selama ini yang sering ditayangkan di media, yaitu kegiatan seni budaya yang telah berlangsung. Itu juga saya ucapkan terima kasih. Jika memang keinginan itu tidak bisa, buat saya tidak jadi masalah,” paparnya.
Kunjungan Wisman Meningkat Pesat
Sementara itu, dijelaskannya, tahun 2011 alokasi anggaran untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung mencapai Rp. 81.478.099.860 milyar. Untuk belanja langsung sebesar Rp. 53.688.506.200 milyar. Sedangkan belanja tidak langsung sebesar Rp 27.789.593.200 milyar. Sementara anggaran untuk pengembangan kebudayaan mencapai Rp 25 milyar sedangkan pengembangan pariwisata Rp 13 milyar.
“Untuk tahun ini kegiatan seni dan budaya ada 26 kegiatan, belum dengan kegiatan yang ada di kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat, sanggar dan juga masyarakat,” jelasnya.
Untuk mempromosikan kegiatan, tempat wisata, pihaknya tengah mempersiapkan tourism guide book. Tahun ini, pihaknya mencetak 10 ribu examplar Tourism Guide Book untuk disebarkan ke maskapai penerbangan, seperti Malaysia Air Lines, Air Asia, Garuda Indonesia serta ditempatkan di travel-travel seperti Cipaganti Rental, Primajasa, dll.
Sementara jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jabar tahun 2010 meningkat pesat hingga melampaui target. Peningkatan ini dipicu adanya penambahan direct flight (penerbangan langsung) ke Bandung. Tahun 2010, target kunjungan wisman 800 ribu orang. Sedangkan jumlah kunjungan mencapai 1,2 juta wisatawan. Angka ini naik pesat dari jumlah wisman tahun sebelumnya, yang hanya 700 ribu orang. (Ihsan)