BANDUNG, LJ — Musim kemarau yang melanda Indonesia membuat sumber-sumber air semakin menipis untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Para petani juga kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan irigasi sawahnya.
Hal ini juga terjadi di Kota Bandung. Bahkan sungai yang juga dimanfaatkan sebagai sumber air untuk PDAM Tirtawening Kota Bandung harus berbagi untuk irigasi persawahan.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi mengatakan kondisi ini terjadi di salah satu sumber air PDAM yakni di IPA Cipanjalu di kawasan Ujung Berung.
“Semua sumber air masih aman (air baku) kecuali IPA Cipanjalu Ujung berung karena sungainya berebut sama petani,” kata Sonny belum lama ini.
Sonny menuturkan sungai tersebut dimanfaatkan juga oleh warga sekitar untuk kebutuhan irigasi area persawahan. Karena kemarau yang membuat curah hujan yang turun semakin sedikit membuat air sungai banyak termanfaatkan untuk kebutuhan petani.
Akibatnya, kata dia, kebutuhan untuk pengaliran air ke pelanggan PDAM dari IPA Cipanjalu sedikit terganggu. Karenanya ia meminta masyarakat yang menjadi pelanggan di sekitar Ujungberung memaklumi adanya gangguan tersebut.
“Jadi mulai digilir secara terbatas pengaliran ke pelanggannya,” ujar dia.
Ia menyebutkan kapasitas normal untuk IPA Cipanjalu adalah 20 liter perkubik. Karena debit yang menurun dan dimanfaatkan pula untuk kebutuhan irigasi maka ada pengurangan aliran air ke pelanggan. Ada sekitar 2.000 pelanggan yang mendapatkan air melalui aliran IPA Cipanjalu. (Red)